Reporter: Vina Elvira | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) secara resmi melakukan pembelian saham PT Prodia StemCell Indonesia (ProSTEM). ProSTEM merupakan perusahaan afiliasi dari PRDA yang bergerak di bidang terapi regeneratif berbasis sel punca.
Dalam aksi ini, Prodia mengakuisisi sebanyak 69.512 lembar saham atau setara dengan kepemilikan saham 30% pada ProSTEM.
Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty menjelaskan bahwa pembelian saham ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Perseroan dalam menghadirkan layanan diagnostik yang semakin personalized dan canggih.
“Dukungan terhadap terapi sel punca menjadi bukti nyata bahwa Prodia siap menghadirkan solusi pengobatan yang berdampak dan relevan bagi kebutuhan masyarakat Indonesia,” ungkap Dewi, dalam siaran pers, Selasa (1/7).
Baca Juga: Prodia (PRDA) Perkenalkan Inovasi Kesehatan Diagnostik Baru pada Awal Kurtal II-2025
Pembelian sebagian saham PT Prodia Utama pada ProSTEM oleh Perseroan adalah langkah strategis yang bertujuan untuk melakukan ekspansi bisnis.
ProSTEM yang merupakan perusahaan pelopor dalam riset dan penerapan sel punca di Indonesia, menunjukkan pertumbuhan dan potensi besar di masa yang akan datang.
Dengan mengakuisisi ProSTEM, Perseroan dapat melakukan ekspansi dan masuk ke sektor bioteknologi.
Direktur Keuangan Prodia, Liana Kuswandi, menambahkan bahwa langkah pembelian saham ProSTEM ini dilakukan karena ProSTEM telah menunjukkan hasil yang baik.
Pada tahun 2024, pendapatan Prostem tumbuh sebesar 46% dibandingkan tahun sebelumnya (YoY). Pertumbuhan yang signifikan ini menunjukkan bahwa ProSTEM memiliki strategi bisnis yang efektif dan mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif.
Hal ini menunjukkan bahwa Prostem memiliki potensi besar untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi pemegang sahamnya.
Integrasi antara Prodia dan ProSTEM ini diharapkan mampu menciptakan sinergi yang kuat dalam memperluas portofolio layanan Prodia, memperdalam kapabilitas penelitian dan pengembangan (R&D), serta membuka akses terhadap pengobatan yang lebih bersifat individual.
“Seiring meningkatnya permintaan global terhadap terapi canggih, Prodia dan ProSTEM siap memimpin transformasi pengobatan berbagai penyakit degeneratif, gangguan autoimun, hingga kondisi kronis di Indonesia,” tutup Liana.
Sejak didirikan pada tahun 2010, ProSTEM telah menjadi pelopor dalam penyediaan layanan terapi sel punca di Indonesia.
Dikenal sebagai pelaku utama dalam pengembangan terapi berbasis teknologi seluler, ProSTEM terus menghadirkan berbagai inovasi, termasuk pembangunan fasilitas laboratorium produksi terapi sel canggih (Advanced Cell Therapy Production Laboratory/ACT-Plab) seluas 3.046 m² pada tahun 2023, berstandar cGMP (Current Good Manufacturing Practices) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari BPOM, bersertifikasi ISO 9001:2015, serta memenuhi persyaratan internasional seperti American Association of Blood Banks (AABB) dan The Foundation for the Accreditation of Cellular Therapy (FACT) NetCord.
Baca Juga: Rogoh Kocek Rp 200 Miliar, Prodia (PRDA) Siap Buyback Saham
Selanjutnya: Polri Targetkan Penanaman Jagung di 1,75 Juta Hektare Lahan pada Semester II-2025
Menarik Dibaca: Jangan Bilas Dengan Air, Ini Cara Perempuan Tetap Aktif dan Nyaman Saat Red Days
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News