kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Strategi Selamat Sempurna (SMSM) kerek pendapatan pada 2021


Selasa, 30 Maret 2021 / 16:30 WIB
Strategi Selamat Sempurna (SMSM) kerek pendapatan pada 2021
ILUSTRASI. PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM merupakan perusahaan utama dari ADR Group (Divisi Otomotif)


Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten komponen otomotif PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) menyebut akan terus melakukan efisiensi terhadap sejumlah aspek guna memperkuat posisi keuangan perseroan di tahun 2021. 

“Upaya ini telah dilakukan perseroan sepanjang tahun 2020 dan terus berlanjut di tahun 2021, bukan hanya sekedar untuk bertahan di tengah kondisi yang sulit, tapi juga untuk memastikan kesiapan SMSM tatkala pandemi ini telah berakhir,” ujar Direktur Keuangan PT Selamat Sempurna Ang Andri Pribadi saat dihubungi Kontan, Senin (29/3). 

Ang mengungkapkan, tren penjualan komponen otomotif dan suku cadang di Kuartal I 2021 masih cenderung hambar jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Lantaran pemulihan ekonomi pasca pandemi yang dinilai masih berjalan lamban. 

Sebagai gambaran, emiten berkode saham SMSM ini membukukan penurunan penjualan sebesar 17,33% pada Kuartal IV 2020. Dari sebelumnya Rp 2,785 triliun pada Januari - September 2019 menjadi Rp 2,303 triliun pada periode yang sama di tahun lalu. 

Baca Juga: Pasar masih terdampak pandemi, Selamat Sempurna (SMSM) tak pasang target muluk-muluk

Meskipun kinerja bisnisnya ikut menurun akibat dampak pandemi di tahun lalu, Ang optimistis perseroan akan mendulang hasil yang positif di tahun ini. Hal tersebut didukung oleh stimulus kebijakan juga vaksinasi yang tengah digencarkan pemerintah sejak awal tahun 2021. 

Namun, kebijakan relaksasi PPnBM yang diberikan pemerintah kepada sektor otomotif di awal Maret lalu, diakuinya tidak begitu berdampak signifikan kepada kinerja bisnis SMSM dalam jangka waktu pendek. “Mengingat fokus SMSM lebih di replacement market,” tambahnya. 

Untuk mendukung kinerja bisnisnya di tahun ini, SMSM menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 100 miliar. Di mana sumber dananya berasal dari internal cashflow SMSM.

“Penggunan capex dialokasikan untuk peremajaan mesin, line balancing, juga pembelian mould dan dies,” jelas Ang. 

Walaupun kondisi ekonomi di Indonesia masih belum stabil, Ang tetap optimistis perseroan dapat membukukan pertumbuhan di atas 10% di tahun ini. Oleh karenanya, SMSM menjalankan sejumlah strategi untuk memuluskan target bisnisnya tersebut, salah satunya dengan fokus pada penjualan di pasar ekspor.

Baca Juga: Selamat Sempurna (SMSM) Andalkan Produk Penyaring

“Dalam situasi dan kondisi saat ini, SMSM akan lebih fokus pada eksport market dengan memperdalam penetrasi pada existing market yang sudah ada,” kata dia. 

Asal tahu saja, kontribusi penjualan ke pasar ekspor masih mendominasi pendapatan SMSM, yakni mencapai 70,25% atau Rp 1,61 triliun dari total pendapatan SMSM yang sebesar Rp 2,30 triliun pada periode Januari-September 2020.

Namun, apabila dibandingkan dengan tahun 2019, penjualan ekspor SMSM di tahun lalu menurun 12,02%. Dari sebelumnya Rp 1,83 triliun menjadi Rp 1,61 triliun. 

Baca Juga: Selamat Sempurna (SMSM) anggarkan capex sebesar Rp 100 miliar pada tahun ini

“Untuk Eskpor market sampai dengan September 2020 mengalami penurunan 12%, untuk full year belum bisa kami sampaikan mengingat Laporan Keuangan Auditan per-31 Desember 2020 belum kami release,” ujarnya. 

Tak hanya fokus pada pasar ekspor, di tahun ini perseroan juga ingin meningkatkan penjualan dari kanal digital. Meskipun kontribusi penjualannya masih tergolong mini.

“Saat ini produk SMSM tersedia di online platform e-commerce besar di Indonesia seperti Tokopedia, Shopee, Blibli maupun Bukalapak,”  pungkasnya.
 

Selanjutnya: Selamat Sempurna (SMSM) meraih dividen dari tiga anak usaha

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×