Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli
Nah di sepanjang 2020, Tommy melihat kemungkinan besar skenarionya sama dengan tahun lalu yakni petani akan bekerja sama dengan semua pihak untuk mengendalikan harga lewat supply.
Oleh karenanya, dia berharap momentum pertumbuhan yang cepat di tahun lalu bisa berlanjut di tahun ini. Tommy berani memproyeksikan penjualan SIPD bisa tumbuh 15% year on year (yoy). Tentu perusahaan perunggasan ini telah menyiapkan anggaran belanja modal untuk memuluskan targetnya.
Baca Juga: Harga saham turun, begini valuasi saham emiten poultry, Kamis (19/12
Walau begitu, Tommy tidak bisa blak-blakan menyebut berapa besar anggaran capexnya, tapi yang pasti modal tersebut akan fokus digunakan untuk investasi ke teknologi informasi (TI) yang diklaim bisa meningkatkan sekitar 30% proyek strategis seperti Smartfarm.
Selain itu, perusahaan akan membangun infrastruktur TI berbasis cloud dan sistem penjualan yang terdigitalisasi.
Selain itu, belanja modal juga akan digunakan untuk keperluan distribusi dan logistik produk beku. "Sisa capex akan lebih banyak untuk maintenance," kata Tommy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News