Reporter: Azis Husaini, Filemon Agung | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan restrukturisasi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) rampung akhir tahun ini. Namun tidak ada rencana IPO setelah Sub Holding terbentuk.
Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury mengungkapkan proses saat ini masih berjalan. "Sebelum akhir tahun Insya Allah subholding-subholding akan beroperasi penuh," kata Pahala ke Kontan.co.id, Jumat (26/8).
Kendati demikian, Pahala tak merinci lebih jauh skema pembentukan holding yang kini tengah digodok. Selain itu, Pahala menegaskan saat ini belum ada rencana untuk melaksanakan aksi korporasi berupa Initial Public Offering (IPO) pasca pembentukan subholding PLN nantinya. "Tidak ada rencana IPO sejauh ini," tegas Pahala.
Sub Holding PT Perusahaan Listrik Negara tidak berubah signifikan. Misalnya saja untuk kluster pembangkitan hanya berganti nama saja. Sementara di kluster distribusi belum jelas perubahannya.
Dari dokumen yang diterima Kontan.co.id menuliskan bahwa PT Pembangkitan Jawa Bali berubah nama menjadi PT PLN Nusantara Power (PNP) dan PT Indonesia Power berubah nama menjadi PT PLN Indonesia Power (PIP). Dua perusahaan ini masih memegang bisnis masing-masing mesti di bisnis geothermal mereka berkolaborasi.
Nantinya bisnis geothermal yang selama ini dipegang PLN Geothermal dan Gas akan dialihkan ke PT PLN Nusantara Power besama PIP. Sementara itu, di bisnis batubara, nama PT PLN Batubara (PLN BB) diubah menjadi PT PLN Energi Primer Indonesia.
Bisnis dari PT PLN Energi Primer Indonesia ini akan membawahi tambang batubara, bisnis gas, dan bisnis logistik. Dengan kata lain, bisnis PT PLN Energi Primer Indonesia akan diperbesar.
Sayangnya EVP Coorporate Communication dan TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto belum menjawab konfirmasi KONTAN soal arah dari Sub Holding yang akan dibuat tersebut. Namun yang pasti PLN pernah memaparkan bahwa selain Sub Holding Pembangkitan, akan dibentuk juga subholding yang mengurusi bisnis di luar kelistrikan, seperti fiber optic, mobile, atau wifi.
Sementara itu, PLN akan menjadi induk holding dan berfokus pada bidang transmisi dan pemasaran. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo pernah mengatakan pembentukan Subholding dimaksudkan sebagai transformasi untuk membentuk pengorganisasian yang lebih ringkas, kokoh, dan mampu menghadapi tantangan-tantangan yang ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News