kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.777.000   23.000   1,31%
  • USD/IDR 16.949   -79,00   -0,47%
  • IDX 6.013   16,57   0,28%
  • KOMPAS100 853   5,56   0,66%
  • LQ45 675   7,08   1,06%
  • ISSI 187   0,48   0,26%
  • IDX30 356   3,77   1,07%
  • IDXHIDIV20 433   6,32   1,48%
  • IDX80 97   0,78   0,81%
  • IDXV30 102   0,60   0,59%
  • IDXQ30 118   1,67   1,44%

Sudah 36 perusahaan tambang kantongi izin ekspor


Kamis, 12 Juli 2012 / 15:16 WIB
Sudah 36 perusahaan tambang kantongi izin ekspor
ILUSTRASI. Genjer


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Jumlah perusahaan yang mengantongi izin ekspor mineral tambang terus bertambah. Bulan lalu, ada 29 perusahaan yang mengantongi izin ekspor mineral tambang, namun hingga hari ini, Kamis (11/7) jumlahnya bertambah menjadi 36 perusahaan.

Thamrin Sihite, Dirjen Mineral dan Batubara, Kementerian Energi Sumberdaya Mineral (ESDM) mengatakan, perusahaan yang mengantongi izin ekspor itu adalah perusahaan yang berstatus sebagai eksportir terdaftar (ET) tambang.

Saat ini, jumlah seluruh perusahaan ET tambang sudah mencapai 61 perusahaan. "Indonesia bukan tidak boleh ekspor, tetapi izin ekspor diberikan apabila perusahaan sudah memenuhi persyaratan yang ditentukan," terang Thamrin, di Jakarta Kamis (11/7).

Sayangnya, Thamrin tidak memberikan perincian, siapa saja perusahaan yang sudah mengantongi membawa produk tambang mineral ke luar negeri itu. Menurutnya, izin ekspor itu diberikan kepada perusahaan tambang nikel, bauksit, mangan, besi dan aluminium.

Thamrin hanya bilang, perusahaan yang sudah mendapat izin ekspor itu sudah memenuhi persyaratan ekspor dari Kementerian ESDM maupun lembaga terkait lain, yaitu Kementerian Perdagangan.

"Mereka sudah dinyatakan clean and clear. Kalau tidak ada clean and clear tentu saja tak boleh ekspor," tegas Thamrin. Perusahaan yang dinyatakan clean and clear apabila sudah memenuhi tiga aspek, yaitu aspek administratif, aspek kewajiban perusahaan dan aspek keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×