kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sudah Ditolak Menteri ESDM, PLN EPI Masih Berusaha Jelaskan Soal Bisnis Niaga Migas


Minggu, 21 Mei 2023 / 15:39 WIB
Sudah Ditolak Menteri ESDM, PLN EPI Masih Berusaha Jelaskan Soal Bisnis Niaga Migas
ILUSTRASI. Pembangkit listrik PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB).


Reporter: Filemon Agung | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski proposal bisnis niaga migas sudah ditolak Menteri ESDM Arifin Tasrif, PT PLN EPI masih berusaha untuk menjelaskan soal latar belakang adanya keinginan berbisnis niaga migas. Adanya peluang ekspansi dan efisiensi menjadi pertimbangan PT Perusahaan Listrik Negara Energi Primer Indonesia (PLN EPI) sempat ingin masuk bisnis niaga gas bumi.

Seperti diketahui, Menteri ESDM Arifin Tasrif sebelumnya menyatakan saat ini sudah banyak perusahaan-perusahaan migas yang menyediakan minyak maupun gas untuk kepentingan PLN.  “Sekarang sudah banyak migas-migas itu kan,” ujar Arifin ketika ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (28/4).

Meskipun gas yang diperlukan PLN EPI untuk kebutuhan pembangkit, Arifin kembali menegaskan bahwa LNG sudah bisa disluarkan oleh PT Pertamina. “(Untuk pembangkit) itu kan udah disalurin Pertamina. Ngapain bikin lagi unit usaha,” tegasnya.

Sekretaris Perusahaan PLN EPI Mamit Setiawan mengungkapkan, selama ini penyediaan pasokan migas untuk pembangkit oleh PT Pertamina berjalan dengan lancar.

Meski demikian, secara khusus untuk sektor gas bumi, PLN menilai ada peluang untuk menciptakan efisiensi dari sisi biaya pokok produksi (BPP).

"Kalau gas ini untuk mengurangi BPP, dengan program ini bisa mengurangi BPP yang diamanatkan Kementerian BUMN" kata Mamit kepada awak media, Sabtu (20/5).

Mamit tak merinci besaran efisiensi yang bisa dicapai dengan menyediakan gas bumi secara mandiri. Yang terang, pihaknya akan tetap mengikuti arahan pemerintah untuk menjalin sinergi dengan sesama BUMN.

Adapun, Pertamina kini menjadi pemasok tunggal energi bagi PLN untuk migas dengan durasi kontrak yang berakhir hingga tahun ini.

Mamit melanjutkan, demi tetap mendorong efiensi dari sisi bahan bakar pembangkit, PLN menargetkan program gasifikasi. Upaya yang bakal dilakukan yakni dengan mendorong penggantian solar maupun Marine Fuel Oil (MFO) pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) maupun Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU).

"Pastinya ada penurunan dan sudah ada simulasi dan penurunan signifikan menggantikan solar dengan gas. Harganya lebih murah meski ada investasi yang harus dilakukan," pungkas Mamit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×