Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta PLN Energi Primer Indonesia mengoptimalkan kerja sama dengan PT Pertamina dan badan usaha lainnya untuk memenuhi kebutuhan minyak dan gas bumi pembangkit PLN.
Seperti diketahui, sebelumnya PLN EPI mengajukan izin usaha niaga migas ke Kementerian ESDM.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, alasan PLN mengajukan izin niaga migas ke Kementerian ESDM karena ingin mengoptimalisasi pasokan internal gas bagi pembangkit PLN.
“Namun kalau kami meminta agar PLN mengupayakan kerja sama dengan Pertamina saja dahulu, perlu dioptimalkan dengan badan usaha lain,” jelasnya saat ditemui di Gedung DPR RI, Rabu (12/4).
Baca Juga: PLN EPI Ajukan Izin Niaga Migas, Cuma Fokus Penuhi Kebutuhan Internal Pembangkit PLN
Sejauh ini, Tutuka bilang, pihaknya masih dalam proses mengevaluasi izin niaga yang diajukan PLN sembari melihat optimalisasi perusahaan setrum pelat merah ini pada badan usaha lainnya.
“Iya (izin niaga migas belum diberikan tahun ini) kami minta optimalisasi dahulu,” terangnya.
Sekretaris Perusahaan PLN EPI Mamit Setiawan mengatakan, saat ini PLN EPI masih menunggu arahan dari Kementerian ESDM terkait perizinan yang dibutuhkan.
“Izin ini dibutuhkan dalam rangka menjalankan fungsi sebagai penyedia energi primer (khususnya gas bumi dan BBM) bagi pembangkit PLN grup,” ujarnya saat dihubungi terpisah.
Sebelumnya, Mamit pernah mengatakan, pengajuan izin ini untuk memberikan keamanan pasokan LNG dari pembangkit PLN. "Jadi izin ini sebagai penjaga security off supply bagi pembangkit," kata Mamit.
Mamit menerangkan, pihaknya masih akan bekerjasama dengan Pertamina untuk pasokan gas dan BBM. "Kita terus bekerjasama dengan pertamina untuk pasokan bbm dan juga gas," kata dia.
Nantinya pasokan LNG tidak didatangkan dari impor melainkan dari domestik. "Kita optimalkan produk dalam negeri sesuai dengan kontrak yang sudah ada. Apalagi dengan Pertamina dengan sinergi BUMN," ucap dia.
Menurut rencana, PLN EPI dari 2023 hingga tahun 2025 mendatang akan melakukan gasifikasi pembangkit di 21 lokasi. Kebutuhan itu untuk PLTG ataupun PLTMG dengan total kapasitas 2,2 GW yang akan mendapatkan jaminan pasokan gas dan PLN juga akan melakukan pengembangan infrastruktur gas juga LNG Hub.
Untuk 2,2 GW pembangkit tersebut PLN EPI membutuhkan 16 kargo LNG selama setahun.
“Proses gasifikasi saat ini sedang dalam proses lelang dan akan disampaikan lebih lanjut apabila proses telah selesai,” kata Mamit.
Baca Juga: PLN akan Pasok Kebutuhan Energi Sendiri, Mulai Lelang Pengadaan Infrastruktur LNG
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News