kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Sudah separuh jadi, smelter DKFT bisa jalan 2017


Rabu, 02 Maret 2016 / 20:13 WIB
Sudah separuh jadi, smelter DKFT bisa jalan 2017


Reporter: Juwita Aldiani | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Pembangunan smelter nickel pig iron (NPI) PT Omega Central Resources Tbk (DKFT) hingga saat ini telah mencapai progress 55%. Padahal, DKFT baru ground breaking smelter awal tahun lalu.

Smelter berlokasi di Desa Ganda-Ganda Kecamatan Petasia, Kabupaten Morowali Utara Provinsi Sulawesi Tengah. Pembangunan smelter dilakukan oleh anak usaha DKFT, yakni PT COR Industri Indonesia (CORII).

Direktur Perseroan DKFT sekaligus Direktur Utama CORII, Ciho Darmawan Bangun, bilang, smelter dijadwalkan mulai uji produksi pada kuartal I tahun depan. "Saat ini sedang dalam tahap instalasi, dan di kuartal akhir tahun ini dilanjutkan dengan commisioning," ujar Ciho saat pemaparan publik di Jakarta pada Rabu (02/03).

Nilai investasi pembangunan smelter sekitar US$ 90 juta yang bersumber dari belanja modal dan utang Bank Panin dan Exim Bank.  "Awal tahun ini kami sudah menggunakan sekitar US$ 60 juta untuk membangun smelter," kata Ciho.

Pada uji produksi di tahun depan, smelter NPI ini ditargetkan akan memproduksi 72.500 ton. Sementara kapasitas desain smelter tahap pertama sekitar 100.000 ton per tahun.

Ciho menambahkan smelter tersebut tidak akan full berproduksi mencapai kapasitas tetapi targetnya sekitar 92.700 ton per tahun. Nantinya juga semua produk yang dihasilkan akan diekspor. "Tujuan ekspor adalah China, karena konsumen terbesar nikel di dunia," papar Ciho.

Lalu untuk tahap kedua dan ketiga yang akan dilakukan pada 2018 dan 2019, DKFT akan menambah kapasitas lagi masing-masing 100.000 ton per tahun. Jadi jika ditotal dari tahap 1 - 3, smelter akan memiliki kapasitas 300.000 ton per tahun.

Nilai investasi untuk tahap 2 dan 3 masing-masing akan menambah US$ 50 juta.

Asal tahu, dalam NPI yang diproduksi CORII hanya mengandung 8-10% nikel. Dengan harga jual sekitar US$ 880 per ton, maka target penjualan perseroan tahun 2017 adalah US$ 63,8 juta.

Selain itu, tahun 2014 dan 2015 DKFT sama sekali tidak membukukan pendapatannya setelah ekspor bijih dihentikan oleh pemerintah. Hal yang sama juga akan terjadi di tahun ini karena smelter NPI baru akan berproduksi awal tahun depan. Tak heran, tahun lalu DKFT mengalami rugi komprehensif Rp 33 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×