kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   -19.000   -0,98%
  • USD/IDR 16.341   27,00   0,17%
  • IDX 7.544   12,60   0,17%
  • KOMPAS100 1.047   -4,04   -0,38%
  • LQ45 795   -5,29   -0,66%
  • ISSI 252   0,56   0,22%
  • IDX30 411   -3,03   -0,73%
  • IDXHIDIV20 472   -7,09   -1,48%
  • IDX80 118   -0,54   -0,46%
  • IDXV30 121   -0,69   -0,57%
  • IDXQ30 131   -1,32   -1,00%

Sudirman: Tidak ada tawar-menawar bagi Freeport


Rabu, 19 November 2014 / 14:27 WIB
Sudirman: Tidak ada tawar-menawar bagi Freeport
ILUSTRASI. Ilustrasi Start Up. KONTAN/Muradi/2016/07/12


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said menyatakan akan tetap memperjuangkan kepentingan negara dalam bernegoriasi dengan PT Freeport Indonesia. Sudirman pun mengungkapkan ada tiga hal yang tak bisa ditawar lagi. Salah satunya adalah pembangunan smelter.

"Untuk Freeport, yang tidak boleh ditawar lagi adalah smelter dan local content harus dibangun. Jadi manfaat ke dalam negeri harus ada," kata Sudirman, Rabu (19/11).

Selain itu, Sudirman mengatakan pemerintah juga sudah memberikan pekerjaan rumah Freeport yang hingga kini belum dituntaskan terkait dengan keselamatan kerja. "Freeport harus kerja keras untuk membereskan safety dalam hal keselamatan kerja karena sudah banyak peristiwa ini," ucap dia.

Pemerintah hingga saat ini belum memutuskan akan memperpanjang kontrak karya Freeport atau tidak. Kontrak karya Freeport seharusnya selesai pada tahun 2021. Untuk memperpanjang kontrak, harus dilakukan dua tahun sebelum kontrak berakhir, yakni tahun 2019.

Namun, pemerintah sempat mempersiapkan memorandum of understanding (MoU) terlebih dulu pada masa pemerintahan Presiden SBY. Tetapi, akhirnya belum diteken.

Freeport menyepakati poin lain dalam kontrak, misalnya pembangunan smelter mineral emas di Gresik, Jawa Timur; menaikkan royalti dari sebelumnya 1% menjadi 3,75%; melakukan divestasi saham sebesar 30% kepada Pemerintah Indonesia, serta penggunaan tenaga kerja lokal dan produk dalam negeri hingga 100%. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×