Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo
Namun, David enggan menyebut nilai utang yang mesti dilunasi oleh SUGI. “Ada tagihan yang perlu dipenuhi. Ada juga utang pajak dan utang ke OJK,” terangnya kepada Kontan.co.id, Kamis (30/1).
Baca Juga: Sebanyak 50 emiten masuk notasi saham khusus BEI, salah satunya Tiga Pilar (AISA)
Ia melanjutkan, sumber dana belanja modal SUGI di tahun ini berasal dari sumbangan investor baru maupun investor lama. Perusahaan juga membuka peluang untuk mencari pendanaan lain, misalnya dengan menerbitkan convertible note. Rencana tersebut masih dalam pembahasan internal perusahaan.
David belum bisa memberikan proyeksi kinerja SUGI untuk tahun ini. Kendati demikian, dengan adanya pembenahan di tubuh perusahaan, ia berharap SUGI bisa mengurangi kerugiannya pada tahun ini.
Catatan Kontan, SUGI terakhir kali merilis laporan keuangan di kuartal tiga 2018 silam. Pada saat itu, perusahaan menderita rugi bersih sebesar US$ 1,34 juta atau meningkat 55,5% (yoy). Namun, pendapatannya berhasil naik 219% (yoy) menjadi US$ 826.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
