Reporter: Rashif Usman | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) menargetkan penambahan 1.000 gerai baru di tahun 2024. Ini menjadi langkah ekspansi bisnis perusahaan.
"Kami menutup tahun 2023 dengan 19.087 toko dengan penambahan distribution center Madiun. Rencana penambahan gerai di tahun 2024 sebanyak 1.000 stores," ujar GM Corporate Communications AMRT, Rani Wijaya kepada Kontan, Selasa (2/1).
Rani mengungkapkan, penambahan 1.000 gerai tersebut akan menyasar ke kota-kota secondary di Indonesia. "Kami akan banyak fokus (membuka gerai) di luar Pulau Jawa," terangnya.
Di sisi lain, AMRT optimistis tren pertumbuhan bisnis selama tahun 2023 akan berlanjut hingga tahun 2024.
Baca Juga: Sumber Alfaria (AMRT) Optimistis Pertumbuhan Kinerja Berlanjut pada 2024
Rani menyatakan kondisi ekonomi dalam negeri sudah semakin membaik pasca pandemi Covid-19. Hal ini juga yang membuat daya beli masyarakat meningkat.
"Meskipun 2024 sebagai tahun politik, proyeksi bisnis akan semakin membaik karena melanjuti kinerja baik 2023, di mana pasca pandemi kondisi ekonomi membaik yang berbanding lurus pada geliat belanja masyarakat yang meningkat," ucapnya.
Hingga Kuartal III-2023, AMRT membukukan laba bersih sebesar Rp 2,19 triliun, tumbuh 25,1% dibanding periode sama tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp 1,751 triliun.
Sementara, manajemen AMRT tak memberi detail berapa target pendapatan pada tahun 2024. Kendati demikian, pihaknya mengincar kenaikan kinerja dibandingkan tahun sebelumnya.
Emiten pengelola gerai ritel Alfamart ini menyiapkan sejumlah strategi untuk memaksimalkan laju bisnisnya di tahun 2024, salah satunya melalui digital initiatives.
"Digital initiatives adalah salah satu faktor, yakni pengoptimalan omnichannel Alfamart yaitu aplikasi Alfagift yang semakin membuka jalan dan potensi lain untuk pengembangan bisnis Alfamart, khususnya CRM dan teknologi," ucapnya.
Baca Juga: Sektor Barang Konsumen Diprediksi Rebound pada 2024, Cek Rekomendasi Sahamnya
Untuk tahun 2024, manajemen tidak memberikan rincian berapa belanja modal atau capital expenditure (capex). Namun, Rani menjelaskan sebagian besar capex dialokasikan untuk keperluan ekspansi usaha.
"Yakni renovasi dan penambahan peralatan baik di gerai maupun di gudang, sewa perpanjangan toko yang akan habis masa sewanya dan pembukaan gudang baru," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News