Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
Adapun proyek Summarecon Mutiara Makassar akan menjadi proyek kawasan kota mandiri keenam SMRA yang akan dibangun di seluas 329 hektare (ha). Tahap pertama, SMRA akan meluncurkan satu kluster hunian tapak sekitar 200-300 unit.
Kluster pertama tersebut tidak akan diluncurkan sekaligus tetapi juga akan dilakukan secara bertahap dengan harga Rp 1 miliaran.
Sementara per Agustus 2018, SMRA telah mengantongi marketing sales sebesar Rp 1,9 triliun. Rinciannya, 47% disumbang dari penjualan Summarecon Serpong, 31% dari Summarecon Bekasi, 9% dari Summarecon Kelapa Gading, 9% dari Summarecon Bandung, dan 4% dari Summarecon Karawang.
Menurut Jemmy, proyek SMRA sepanjang tahun ini yang mencatatkan penjualan paling bagus adalah perumahan Srimaya Bekasi. Proyek yang diluncurkan pada Agustus 2018 lalu itu merupakan proyek satu-satunya pengembang ini yang bukan bukan dalam konsep pengembangan township.
Srimaya Residence akan dibangun di lahan seluas 15 ha yang akan terbagi dalam tiga kluster. Rencana akan dibangun sekitar 800 unit rumah tapak disana. SMRA membanderol proyek ini dengan harga murah yakni mulai Rp 340 juta.
Ini adalah produk properti paling murah yang ditawarkan Summarecon. "Kami meluncurkan dua kluster dulu dan keduanya sudah sold out saat ini," kata Jemmy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News