kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.889.000   43.000   2,33%
  • USD/IDR 16.774   30,00   0,18%
  • IDX 6.232   -22,42   -0,36%
  • KOMPAS100 888   -3,68   -0,41%
  • LQ45 701   -5,86   -0,83%
  • ISSI 193   0,04   0,02%
  • IDX30 369   -3,44   -0,92%
  • IDXHIDIV20 447   -4,07   -0,90%
  • IDX80 101   -0,58   -0,57%
  • IDXV30 105   -0,65   -0,61%
  • IDXQ30 122   -1,48   -1,20%

Sumut membutuhkan listrik 8.892 MW sampai 2020


Kamis, 30 Agustus 2012 / 10:04 WIB
Sumut membutuhkan listrik 8.892 MW sampai 2020
ILUSTRASI. Bersahabat, harga mobil bekas Honda Stream dari Rp 60 juta per Juli 2021


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

MEDAN. Saat ini, Sumatera Utara hanya memiliki pembangkit listrik yang mampu menghasilkan sekitar 3.000 mega watt (MW). Sementara itu, tahun 2020 mendatang, Sumatera Utara membutuhkan sekitar 8.8923 MW lagi.

"Perlu ada tambahan kapasitas tenaga pembangkit listrik di Sumatera khususnya Sumatera Utara," ujar Direktur Konstruksi PT PLN (Persero) Nasri Sebayang, Rabu (29/8). Untuk mencapai hal tersebut, Nasri mengakui hal tersebut tidaklah mudah.

Menurutnya, masih banyak permasalahan untuk pengembangan tenaga listrik di Indonesia khususnya Sumatera Utara. "PLN membutuhkan sekitar US$ 7miliar. APBN hanya memenuhi 15% atau Rp 9 triliun per tahun,” jelas Nasri.

Masalah lain adalah, permasalahan peraturan-peraturan yang belum mendukung, baik di daerah maupun di pemerintahan pusat. Selain itu, proses pengadaan tanah juga kerap menjadi masalah, penguasaan teknologi yang masih rendah, serta kesiapan institusi ketenagalistrikan yang belum prima.

Namun begitu, Nasri optimistis, target yang dicanangkan PLN tersebut bisa diselesaikan. (Arifin Al Alamudi/Tribun Medan).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×