Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sunindo Pratama Tbk (SUNI) mengatakan terbuka terhadap kemungkinan kembali mengekspor produk utama mereka yaitu seamless pipes atau Oil Country Tubular Goods (OCTG) tubing.
Keran ekspor ini ungkap Direktur Utama SUNI, Willy Johan Chandra keran ekspor sempat terbuka di tahun 2022 dan kuartal pertama tahun 2023 namun kembali tertutup karena perseroan fokus untuk memenuhi permintaan OCTG dalam negeri.
“Di 2022 dan Q1 2023 kita ada ekspor, tapi terpaksa harus stop karena permintaan lokalnya tinggi sekali. Karena kita adalah satu-satunya di Indonesia yang memproduksi OCTG ini,” ungkap Direktur Utama SUNI, Willy Johan Chandra dalam acara Public Ekspose (Pubex) di daerah Jakarta Selatan, Selasa (07/05).
Baca Juga: Sunindo Pratama (SUNI) Targetkan Kenaikan Laba Hingga 30,5% Sepanjang 2024
Ia menambahkan di kuartal ke-2 tahun 2023, perseroan memutuskan untuk menghentikan kapasitas ekspor. Namun, ia juga mengatakan bahwa perseroan tengah menunggu penyelesaian dari pembangunan plant 2 PT Rainbow Tubulars Manufacture (RTM) di Batam dengan nilai investasi total mencapai Rp 432 miliar.
Willy mengatakan pembangunan pabrik ke-2 SUNI ini sebagai langkah untuk melanjutkan serangkaian strategi peningkatan kapasitas produksi.
“Tapi setelah pabrik ke 2 jadi, kapasitas kita akan naik lebih dari 2x lipat atau double. Jadi kita akan buka lagi eksport market kita. Dulu kita pernah eksportnya ke Amerika, dan kita sedang di tahap eskalasi ke Timur Tengah,” tambahnya.
Untuk diketahui, pembangunan pabrik baru seluas 50.793 m2 ini dapat menambah kapasitas produksi seamless pipes/OCTG tubing hingga dua kali lipat mencapai 60.000 ton per tahun dari yang sebelumnya 30.000 ton per tahun.
Jika mencapai kapasitas maksimal, SUNI dapat memasok atau melayani kebutuhan seamless OCTG tubing sampai dengan 70.000 ton per tahun. Perseroan menargetkan fasilitas ini akan beroperasi pada tahun 2025 dan dapat memberikan kontribusi positif terhadap kinerja operasional dan keuangan perseroan ke depannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News