kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sunseap Group kembangkan sistem tenaga surya 7 GW di Kepulauan Riau


Rabu, 27 Oktober 2021 / 12:58 WIB
Sunseap Group kembangkan sistem tenaga surya 7 GW di Kepulauan Riau
ILUSTRASI. Petugas merawat panel surya


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sunseap Group menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan berbagai mitra lokal dan internasional untuk mengeksplorasi dan mengembangkan kapasitas gabungan sistem tenaga surya sebesar 7 Gigawatt-peak (GWp) di sekitar Kepulauan Riau.

Kapasitas gabungan sistem tenaga surya 7 gigawatt-peak (GWp) adalah salah satu proyek energi bersih interkoneksi lintas batas terbesar di Asia Tenggara. Nantinya, akan membantu Singapura dan Indonesia dalam memenuhi target hijau.

Beberapa pulau di Kepulauan Riau yang sedang dipertimbangkan untuk proyek tersebut antara lain Citlim dan Combol. Rencananya adalah menyalurkan energi rendah karbon ke Singapura melalui kabel listrik bawah laut yang baru diusulkan.

Beberapa pihak yang menandatangani MoU ini ialah PT Mustika Combol Indah, PT Agung Sedayu, Sumitomo Corporation, Samsung C&T Corporation, Oriens Asset Management dan Durapower Group.

Baca Juga: Singapore's Sunseap explores developing 7-GWp solar farm in Indonesia

Konsorsium yang dipimpin Sunseap ini, menandatangani MoU sebagai bagian dari Asian Clean Energy Summit yang diadakan di Sands Expo and Convention Centre.

Frank Phuan, Co-Founder dan Chief Executive Officer Sunseap mengatakan, upaya ini akan menjadi salah satu proyek energi bersih yang paling penting bagi Singapura dan Indonesia.

"Dengan menghubungkan berbagai pulau surya untuk akhirnya menciptakan sistem 7GWp, kami dapat lebih mengoptimalkan kabel bawah laut, yang mengarah pada pengurangan biaya transmisi dan karenanya menghadirkan energi bersih rendah karbon yang lebih terjangkau bagi semua orang di Singapura dan Indonesia," jelasnya dalam keterangan resmi, Selasa (26/10).

Melalui pengaturan ini, lanjur Frank, kapasitas pembangkit gabungan akan dapat menghasilkan dan mengirimkan 1GW energi bersih non-intermiten untuk Singapura dan Indonesia.

Alhasil, menjadikan Singapura dan Batam sebagai gerbang dan hub energi bersih di ASEAN dan membuka jalan menuju ASEAN Green Jaringan listrik.

Ketika selesai, proyek ini, terdiri dari beberapa sistem fotovoltaik surya (PV) skala besar dan fasilitas penyimpanan energi di seluruh Kepulauan Riau. Adapun  memiliki kapasitas gabungan fotovoltaik surya (PV) sebesar 7 GWp.

Ditambah dengan beberapa sistem penyimpanan energi dengan total lebih dari 12GWhr, yang bertujuan untuk menyediakan 1 GigaWatt (GW) energi bersih rendah karbon non-intermiten untuk Singapura dan Indonesia.

Dengan menghubungkan sistem PV surya dari berbagai pulau, konsorsium mampu mencapai skala ekonomi dan dengan demikian lebih mengoptimalkan kapasitas kabel bawah laut baru ke Singapura.

Ini akan membantu menurunkan biaya transmisi, sehingga mengurangi biaya impor listrik rendah karbon ke Singapura dan pada akhirnya menghasilkan listrik rendah karbon yang lebih terjangkau bagi konsumen di Singapura.

Konsorsium ini bertujuan untuk mencocokkan impor listrik rendah karbon ke dalam persyaratan Singapura sebesar 1,2 GW pada tahun 2027 dan 2,8 GW lainnya pada tahun 2035 seperti yang disebutkan pada awal pekan ini oleh Gan Kim Yong, Menteri Perdagangan dan Industri (Singapura).

Baca Juga: Pasok Listrik ke Singapura, Sunseap Bangun Pembangkit Tenaga Surya di Riau

Hal ini membuat total kebutuhan impor listrik rendah karbon ke Singapura menjadi 4 GW dan akan diluncurkan oleh Energy Market Authority (EMA) dalam 2 request for proposals (RFP) terpisah.

Konsorsium tersebut bertujuan untuk menjadi salah satu pihak yang membantu memenuhi 20%-25% dari 4 GW impor listrik rendah karbon ke Singapura.

Kapasitas pembangkitan energi bersih sebesar 7GWp ini juga akan dilakukan melalui berbagai tahap komisioning dan operasional untuk mempromosikan pendekatan bertahap terhadap injeksi energi bersih.

Kepulauan Riau selanjutnya akan dapat mendukung dan memulai berbagai inisiatif hijau pada industri seperti pusat data dan produksi elektronik nol-karbon.

Sunseap juga menjajaki lebih banyak wilayah di sekitar Kepulauan Riau untuk meningkatkan kapasitas keseluruhan dan lebih mengoptimalkan kapasitas yang ditentukan dari kabel bawah laut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×