kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Super Energy (SURE) siapkan dana Rp 100 miliar untuk cari sumber pasokan gas di 2020


Minggu, 29 Desember 2019 / 16:45 WIB
Super Energy (SURE) siapkan dana Rp 100 miliar untuk cari sumber pasokan gas di 2020
ILUSTRASI. PT Super Energy Tbk SURE


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak di sektor pengolahan dan distribusi gas, PT Super Energy Tbk (SURE) terus mencari peluang pengembangan bisnisnya di tahun depan.

Direktur Utama SURE Agustus Sani Nugroho menyampaikan, pihaknya menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 100 miliar di tahun 2020 nanti. Capex ini digelontorkan untuk menyelesaikan proses pencarian sumber gas baru bagi perusahaan.

Baca Juga: Musim kemarau panjang, PowerWall bisa jadi solusi penyimpan daya listrik

“Capex sekitar Rp 100 miliar berasal dari arus kas internal perusahaan dan pinjaman bank atau lembaga keuangan non-bank,” ungkap dia, akhir pekan lalu.

Agus belum bisa membeberkan rincian perkembangan pencarian sumber gas oleh SURE. Pastinya, SURE masih berupaya mencari sumber gas baru dari pihak-pihak yang dapat memberikan tambahan atau memperbesar suplai gas kepada perusahaan.

Adapun wilayah sumber gas yang menjadi incaran emiten ini antara lain Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Ketiga provinsi tersebut dipandang padat kawasan industri yang membutuhkan pasokan gas.

Baca Juga: Hingga saat ini, pembangunan PLTU Cirebon II capai 61%

Agus juga menyebut, pencarian sumber gas tersebut cukup penting bagi SURE dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi feed gas atau gas umpan di masa mendatang.

Pihak SURE belum menyampaikan target produksi feed gas di tahun depan. Sedangkan di tahun ini SURE menargetkan produksi feed gas sebanyak 10 mmscfd. Hingga kuartal tiga kemarin, perusahaan sudah merealisasikan produksinya sebanyak 9 mmscfd.

Saat ini, SURE memiliki fasilitas pengolahan gas yang dikelola anak usahanya PT Gasuma Federal Indonesia. Di sana terdapat 3 unit gas compressor dengan kapasitas sebesar 20 mmscfd yang mana pasokannya berasal dari lapangan Mudi dan Sukowati.

Baca Juga: Masuk program 35.000 MW, pembangunan PLTU Cirebon II sudah capai 61%

Fasilitas tersebut memungkinkan SURE untuk mengolah gas suar menjadi kondensat, liquid petroleum gas (LPG), dan lean gas.

Melalui anak usaha lainnya yaitu PT Bahtera Abadi Gas, SURE juga memiliki fasilitas distribusi gas terkompresi atau compressed natural gas (CNG) yang berada di Tuban, Jawa Timur dengan kapasitas 5 mmscfd.

Agus berharap percepatan dalam memperoleh sumber pasokan gas baru akan membuat pendapatan SURE tumbuh sekitar 17% di tahun 2020 mendatang. Sebenarnya, target tersebut sedikit turun dari proyeksi pertumbuhan SURE di tahun 2019 sebesar 18,48%.

Baca Juga: PLN raih 3 penghargaan ASEAN Coal Awards 2019 di Bangkok Thailand

Ia menilai, target pendapatan di tahun ini pun kemungkinan tidak tercapai karena harga rata-rata penjualan untuk LPG dan kondensat mengalami penurunan.

Agus memberi gambaran, harga rata-rata LPG di periode Januari-September 2018 tercatat sebesar Rp 8,16 juta per ton. Angka ini kemudian turun di periode Januari-September 2019 menjadi Rp 7,54 juta per ton.

Tak hanya itu, harga rata-rata kondensat juga turun menjadi Rp 600.097 per barel di periode Januari-September 2019. Sebelumnya, di periode Januari-September 2018, harga rata-rata kondensat mencapai Rp 777.442 per barel.

Baca Juga: Investasi US$ 80 juta, Pertamina berambisi jadi pemain baterai kendaraan listrik

Sementara itu, harga rata-rata CNG naik dari Rp 134.854 per MMBtu di Januari-September 2018 menjadi Rp 138.523 per MMBtu di Januari-September 2019. “Tapi kenaikan harga CNG tidak bisa menutupi penurunan dari harga LPG dan kondensat,” ungkap Agus.

Di tahun lalu, SURE meraih total pendapatan sebesar Rp 295,85 miliar. Sedangkan sampai kuartal tiga lalu, pendapatan perusahaan mencapai Rp 212,19 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×