kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Survei: Pengguna transportasi umum turun drastis sejak pandemi Covid-19


Jumat, 19 Juni 2020 / 17:25 WIB
Survei: Pengguna transportasi umum turun drastis sejak pandemi Covid-19
ILUSTRASI. Petugas Dishub melakukan pengecekan suhu tubuh penumpang kendaraan umum yang melintas saat kegiatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di gerbang tol Bekasi, Jawa Barat, Rabu (15/4/2020). Pada hari pertama penerapan PSBB di wilayah Bekasi, petugas ha


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. MarkPlus, Inc. memberikan pemaparan hasil survei cepat yang ikuti oleh 100 responden di seluruh Indonesia yang mayoritas aktif menggunakan kendaraan umum.

Dari hasil survey tersebut, 66% responden menggunakan kendaraan umum jenis sepeda motor seperti ojek online, 50% mini bus, 46% bus kota, 44% kereta dalam kota, 31% taxi, dan 1% bajaj.

Hasil survei menunjukkan ketakutan yang cukup tinggi bagi masyarakat untuk menggunakan transportasi umum selama masa Covid-19.

Baca Juga: Corona di Korea Selatan: 7 penumpang Korean Air dari Banglades dinyatakan positif

Sementara 40% responden menyatakan tidak pernah sama sekali menggunakan kendaraan umum sejak adanya pandemi, dan 30% responden membatasi intensitas penggunaannya.

Hal ini menunjukkan cukup tingginya kekhawatiran masyarakat dalam menggunakan transportasi yang digunakan bersama-sama.

“Di dalam kota terjadi penurunan signifikan, 40% dari mereka tidak pernah lagi naik transportasi umum selama Covid. Akan tetapi, hal ini bersifat sementara karena nantinya penggunaannya kembali naik,” ujar Senior Associate MarkPlus, Inc. Nadya Prasetyo saat diskusi virtual MarkPlus Industry Roundtable, Jumat (19/6).

Baca Juga: Hingga April, kredit menganggur Bank Mandiri naik 12,2% menjadi Rp 179,6 triliun

Nadya menjelaskan, pilihan transportasi umum yang nantinya akan menjadi pilihan masyarakat untuk beraktivitas di masa new normal adalah 44% akan menggunakan jenis kendaraan umum seperti biasa, 24% memilih kendaraan pribadi, 17% kendaraan umum yang menerapkan protokol kesehatan dan kebersihan secara jelas.

"Mobilitas masyarakat yang membutuhkan lebih dari satu transportasi umum menuju lokasi tujuan, membuat pencarian online menjadi kebutuhan. Informasi dan transaksi secara online kini menjadi prioritas masyarakat," katanya.

Menurutnya, media sosial dan website resmi penyelenggara transportasi perlu menghadirkan informasi yang komprehensif, real time dan memberikan rekomendasi multimoda.

Digitalisasi dari segi transaksi juga diharapkan dapat lebih terintegrasi dan memiliki lebih banyak fitur seperti kode quick response (QR) dan pre-paid.

Baca Juga: Pelonggaran PSBB, transaksi TapCash BNI mulai naik

“Kombinasi antara payment cash dan digital masih menjadi idola masyarakat sebesar 63% dan multiple electronic payment sebesar 30%. Namun setelah adanya Covid masyarakat yang melakukan pembayaran dengan digital payment meningkat menjadi 55%,” jelas Nadya.

Hasil survei juga menyebutkan, 62% responden masih melakukan perjalanan ke luar kota dengan menggunakan moda transportasi darat selama pandemi.

Kendaraan yang paling banyak digunakan yaitu bus antar kota sebanyak 35%, mini bus sebesar 34%, kendaraan pribadi 34%, kereta api 29%, pesawat terbang 24%, dan kapal laut sebesar 13%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×