Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten kawasan industri, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) melalui anak usahanya PT Suryacipta Swadaya (Suryacipta) sudah menggandeng tiga tenant besar asing yang berasal dari China, Korea dan Jepang. SSIA pun membidik penjualan sekitar 60 hektare (ha) di kawasan industri Subang Smartpolitan tersebut.
Vice President Head of Investor Relations SSIA Erlin Budiman pun optimis target penjualan 60 ha itu akan tercapai. Bahkan hingga kini SSIA telah dalam proses deal penjualan lahan sekitar 10 ha dari total target tahun ini.
“Kami optimis sih target 60 ha bisa tercapai karena saat ini tren perusahaan dari China sedang melakukan relokasi. Tak hanya perusahaan China saja tapi juga perusahaan asing lain yang ada di China,” ujar Erlin kepada Kontan.co.id, Kamis (16/6).
Baca Juga: Surya Semesta Internusa (SSIA) Dalam Proses Penjualan 10 Ha di Subang Smarpolitan
Dia mengatakan, banyaknya pemain perusahaan asing yang melakukan relokasi ini lantaran melihat adanya demand atau permintaan domestik yang tinggi. Adapun, mereka biasanya membutuhkan lahan yang lebih luas untuk memproduksi produk-produk mereka.
“Mereka juga punya dan butuh tenaga kerja yang banyak dan biasanya kalau relokasi ke Indonesia porsi tenaga kerja lokal 60% dan sisanya adalah asing,” kata dia.
Erlin melanjutkan, perusahaan-perusahaan asing yang akan melakukan relokasi biasanya datang dari perusahaan garmen, furniture, dan lain sebagainya dengan skala yang lebih kecil.
Adapun, saat ini, SSIA juga tengah dalam proses dealing dengan salah satu perusahaan asal China yang akan mengembangkan bisnis packaging di Indonesia khususnya di kawasan industri Subang Smartpolitan.
Sementara, dari Jepang nantinya akan mengembangkan bisnis elektronik dengan total pembelian lahan 2 ha sampai 4 ha dan dari Korea akan kembangkan bisnis F&B dengan pembelian lahan mencapai 5 ha.
“Dari China akan kembangkan pabrik di sektor packaging dengan pembelian lahan seluas 3 ha sampai 5 ha,” tutup Erlin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News