Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA, anggota indeks Kompas100 ini) berharap segmen kawasan industri bisa meningkat cukup baik tahun ini. Asal tahu saja, di semester I kontribusi kawasan industri satu-satunya segmen yang mengalami penurunan.
Di semester satu, SSIA mencatat pertumbuhan pendapatan 19,08% dari Rp 1,52 triliun menjadi Rp 1,81 triliun. Selain itu, bottom line juga berhasil diperbaiki dari rugi Rp 32,38 miliar menjadi Rp 7,62 miliar.
Seluruh segmen pendapatan mengalami pertumbuhan di semester satu, seperti jasa konstruksi naik dari Rp 1,03 triliun menjadi Rp 1,31 triliun, pendapatan dari hotel juga naik dari Rp 334,43 miliar menjadi Rp 361,83 miliar serta sewa parkir, jasa pemeliharaan dan utilitas naik dari Rp 138,06 miliar menjadi Rp 140,05 miliar.
Baca Juga: Jual 5 Hektare Lahan ke Perusahaan AS, Surya Semesta (SSIA) Meraup Rp 83,84 Miliar
Hanya pendapatan dari tanah kawasan industri yang turun dari Rp 4,7 miliar menjadi Rp 1,49 miliar. "Kawasan industri menurun karena belum ada penjualan yang di-booking, tetapi itu harusnya meningkat baik kok itu di kuartal III dan seterusnya," ujar Erlin Budiman, Head of Investor Relation SSIA kepada Kontan.co.id, Rabu (31/7)
Ia menjelaskan bahwa sampai semester I perusahaan telah mengakuisisi 1.100 hektare lahan di Subang guna membangun Subang City of Industry yang bakal terbentang seluas 2.000 hektare.
Saat ini, perusahaan tengah berproses membangun fase pertama seluas 250 hektare. "Fase satu kami masih buka land clearing tetapi kami harapkan pada tahun depan sudah launching," lanjutnya.
Baca Juga: Surya Semesta (SSIA) akuisisi 1.100 hektare di Subang per Juni 2019
Catatan Kontan.co.id, SSIA menargetkan fase pertama bisa beroperasi pada kuartal III tahun depan. Oleh karena itu sepanjang tahun ini, manajemen mengalokasikan dana akuisisi mencapai Rp 500 miliar yang didapatkan dari pinjaman perbankan.
Untuk calon tenant sendiri, dirinya mengaku sudah ada beberapa permintaan dari berbagai industri. Setidaknya sudah ada 5 sampai 10 perusahaan yang mayoritas berasal dari fast moving consumer goods (FMCG) yang siap menyewa kawasan industri di Subang tersebut.
"Permintaan itu ada saja, karena Subang ini next destination untuk industrial estate dan akan kami follow up terus permintaan tersebut," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News