Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) membukukan pendapatan pra penjualan (marketing sales) yang relatif stabil pada semester pertama 2021. Emiten yang bergerak di sektor properti ini masih meyakini bisa mengantongi marketing sales sebesar Rp 530 miliar hingga tutup tahun ini.
Direktur & Corporate Secretary Suryamas Dutamakmur Ferry Suhardjo mengatakan, pada semester I-2021 SMDM meraih marketing sales sebesar Rp 173,7 miliar. Capaian itu setara dengan 32,8% dari target marketing sales yang dibidik SMDM selama 2021.
Ferry merinci, perolehan marketing sales SMDM paling besar disumbangkan dari segmen real estate sebesar Rp 111,7 miliar atau berkontribusi 64,3%. "Itu diperoleh dari proyek Rancamaya Golf Estate sebesar 56%, Harvest City 28%, dan Royal Tajur dengan 16%," kata Ferry saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (28/7).
Selain dari segmen real estate, prapendapatan SMDM juga disumbang oleh segmen golf sebanyak Rp 27,7 miliar (15,9%), hotel senilai Rp 23,7 miliar (13,7%), serta estate management dan lainnya sebesar Rp 10,6 miliar (6,1%). Ferry bilang, terjadi kenaikan round played di segmen golf. Sedangkan di segmen hotel SMDM masih mampu mempertahankan Average Room Rate (ARR).
Baca Juga: Tahun ini, Suryamas Dutamakmur (SMDM) targetkan marketing sales Rp 530 miliar
Adapun jika dibandingkan periode sama tahun lalu, raihan marketing sales SMDM pada enam bulan pertama tahun ini hanya naik tipis 0,46%. Pada semester I-2020 SMDM mengempit marketing sales senilai Rp 172,9 miliar.
Kendati marketing sales masih konstan pada paruh pertama, dan pada awal semester kedua ini terjadi PPKM darurat, tapi SMDM tidak mengubah target marketing sales Rp 530 miliar pada 2021. "Kami masih sangat yakin bahwa target 2021 tersebut dapat terpenuhi selama pandemi Covid –19 dapat segera diatasi serta adanya tingkat suku bunga bank dan kemudahan DP serta fleksibilitas cara bayar," ujar Ferry.
Pada tahun ini, SMDM pun tidak agresif menganggarkan belanja modal (capex). Menurut Ferry, pihaknya lebih fokus kepada efisiensi operasional, serta melanjutkan penjualan terhadap cluster yang ada.
"Dengan begitu diharapkan dapat menghasilkan cash flow yang sehat di tengah tingkat ketidakpastian akibat pandemi Covid-19 yang belum diketahui kapan berakhirnya," imbuh Ferry.
Merujuk pada laporan keuangan yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia, pada Semester I-2021 SMDM meraih total penjualan sebesar Rp 245,49 miliar. Menanjak 30,07% dari raihan penjualan SMDM pda Semester I-2020 yang sebesar Rp 188,73 miliar.
Pada periode enam bulan pertama tahun ini, SMDM mengempit laba periode berjalan sebesar Rp 39,99 miliar. Meroket 740,12% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 4,76 miliar.
Alhasil, SMDM mampu membalikkan kinerja dengan membukukan total laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 41,97 miliar. Lebih baik ketimbang rugi bersih yang diraih pada Semester I-2020 Rp 4,55 miliar.
Selanjutnya: Suryamas Dutamakmur (SMDM) cetak laba bersih Rp 41,97 miliar di semester I-2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News