Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM) tengah mengembangakan proyek Kingsville seluas 28 hektare di Kawasan Rancamaya Golf Estate Bogor, yaitu klaster Salvador dan Amadeus dengan harga mulai dari Rp 700 jutaan.
Total luas lahan untuk proyek kingsville seluas 28 ha, terbagi atas 6 cluster. Cluster pertama yaitu, Salvador terjual 99% dari 132 unit; cluster kedua yaitu, Amadeus untuk tahap pertama terjual 95% dari 108 unit, sedangkan Amadeus tahap kedua yang baru dipasarkan pada tahun 2020 ini sudah terjual 15% dari 110 unit.
Ferry Suhardjo, Direktur Suryamas Dutamakmur mengatakan, permintaan sejak corona mengalami peningkatan terutama untuk penjualan kavling di cluster Richmond Peak yang terjual 62% dari 111 unit kavling dan rumah menengah di Rosewood terjual 94% dari 70 unit rumah.
"Penjualan yang diandalkan dari tiga cluster itu adalah, Amadeus, Richmond Peak dan Rosewood. Perseroan juga akan melanjutkan pemasaran cluster Amadeus Tahap II," ujar Ferry kepada kontan.co.id, Jumat (27/11).
Baca Juga: Selain DP 0%, Rancamaya jual rumah berhadiah liburan ke Maldives di IPEX 2020
Ferry menyebutkan, fasilitas yang ditawarkan antara lain, Club House untuk cluster Amadeus, view golf dan gunung untuk cluster Richmond Peak dan tetap menjaga lingkungan perumahan tetap hijau. "Nilai investasi untuk ketiga cluster tersebut kurang lebih menyapai Rp 100 miliar," katanya.
Seperti diketahui, Suryamas Dutamakmur merupakan salah satu pengembang perumahan premium di Bogor dan sekitarnya. Suryamas memiliki beberapa proyek premium di lokasi strategis seperti Rancamaya Golf Estate dan Royal Tajur, yang menawarkan lokasi pemandangan yang unik dan indah dari pemandangan natural Gunung Salak, Gunung Pangrango, Kota Bogor, dan Hutan Biotrop.
Sedangkan untuk Harvest City, adalah pengembangan kota terbesar baru di Cibubur Timur, yang merupakan pusat kota terbaru di koridor Jagorawi. Suryamas juga telah mengembangkan fasilitas berkualitas, Rancamaya Golf & Country Club, R hotel Rancamaya, dan lainnya.
Real estate menyumbang 71% terhadap pendapatan perusahaan, sementara Golf menyumbang 13%, Hotel 10%, estate management 5% dan lainnya 1%.
Baca Juga: Ini Sederet Ekspansi Pengembang Properti Suryamas Dutamakmur (SMDM)
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, Per September 2020 Revenue perseroan anjlok dari Rp 409,18 miliar tahun 2019 turun menjadi Rp 283,40 miliar di tahun 2020. Untuk laba bersih perseroan juga alami penurunan dari Rp 20,89 di 2019 menjadi Rp 5,94 miliar di 2020. Sementara biaya operasional yang dikeluarkan pada kuartal III/2020 sebesar Rp 107,16 miliar.
Dalam upaya meningkatkan penjualan, perseroan memiliki berbagai strategi pemasaran, diantaranya dengan melakukan pemasaran online, pertemuan secara fisik, customer experience, produk properti yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen saat ini (first home), khususnya kaum milenial, misalkan ukuran tanah & bangunan diperkecil, Subsidi DP, BPHTB/Biaya KPR, cara pembayaran yang lebih fleksibel.
Selain itu, alokasi investasi sesuai dengan framework perusahaan, tetap selalu menjaga keseimbangan antara pengembangan perumahan dan lingkungan hijau di kawasan.
Baca Juga: Rancamaya Golf Estate siapkan sejumlah promo di Pameran IPEX 2019
Pemanfaatan Bogor Inner Ring Road dan Jalan Tol Ciawi-Sukabumi (Bocimi) yang memberikan kontribusi untuk akses dari/ke Rancamaya Golf Estate sehingga bebas macet serta Jalan Tol Cimanggis-Cibitung yang memberikan kontribusi akses dari/ke Harvest City sehingga akses ke perumahan tidak hanya keluar dari satu pintu tol Cibubur.
"Kami tetap fokus pada cluster-cluster yang ada untuk tahun depan dan membuka tahapan penjualan berikutnya," ujar Ferry.
Menurutnya, untuk tantangan bisnis properti ke depan, masih akan cenderung flat sampai dengan semester I/2021 karena adanya dampak covid-19 dan mulai menaik perlahan di semester II/2021 dengan penurunan suku bunga bank, dan peningkatan daya beli karena pertumbuhan ekonomi.
Selanjutnya: Daftar Emiten Properti & Real Estate dengan PER, EPS, dan PBV (20 Februari 2019)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News