kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Susi ingin nelayan mulai memahami bisnis


Selasa, 28 Oktober 2014 / 12:04 WIB
Susi ingin nelayan mulai memahami bisnis
ILUSTRASI. Jadwal SIM Keliling Bekasi & Bogor Hari Ini (16/5), Perpanjang SIM Diurus Sendiri


Reporter: Handoyo | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Pasca di lantik sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) yang baru, Susi Pudjiastuti langsung tancap gas untuk memetakan target-target yang akan kerjakan di kementerian yang dipimpinnya. 

"Intinya saya akan buat pemetaan yang bisa kita kerjakan dalam waktu dekat. Jadi pemetaan itu terkait dengan Illegal fishing, perikanan budidaya, pemasaran atau karena hambatan impor tarif dan produk kita yang tidak kompetitif," kata Susi, Selasa (28/10).

Guna mendukung raihan terget tersebut, Susi bilang perlu adanya keterbukaan di beberapa sektor khususnya di bidang data. "Saya ingin kerjaan cepat selesai dengan membuat sistem sesederhana mungkin," ujar Susi.

Selain target jangka panjang, Susi juga telah membuat beberapa target jangka pendek. Untuk target jangka pendek Susi mengatakan KKP akan membuat program bantuan untuk nelayan pesisir. Menurut Susi, nelayan juga harus dididik untuk memahami bisnis. "Kita ingin berpikir bisnis komersialisasi dari sektor nelayan," ujar Susi.

Sebagai orang yang berpengalaman di sektor transportasi udara dan laut, salah satu langkah yang dilakukan untuk membantu pemasaran hasil perikanan adalah adanya bandara. "Nggak usah bikin bandara baru yang mahal capai Rp10 miliar-Rp 20 miliar kita tidak ingin seperti itu," katanya. 

Dengan tidak adanya dukungan transportasi tersebut, sekarang harga lobster rata-rata hanya berada dikisaran Rp 30.000 per ekor-Rp 40.000 per ekor karena banyak yang mati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×