kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Swasembada gula terganjal kesiapan lahan


Rabu, 08 Desember 2010 / 20:30 WIB
Swasembada gula terganjal kesiapan lahan
ILUSTRASI. Pemberlakuan percepatan proses restitusi pajak


Reporter: Herlina KD | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Indonesia membutuhkan setidaknya tambahan 350.000 hektare (ha) lahan tebu untuk bisa merealisasikan swasembada gula pada 2014. Sementara kondisi saat ini lahan tebu yang sudah siap baru seluas 140.000 ha. Lokasi beberapa lahan tebu yang sudah siap tanam itu tersebar di Lampung, Jawa dan SUmatera Selatan.

Sementara kondisi 220.000 ha lahan sisanya belum jelas. Ketua Panitia Kerja (Panja) Gula Komisi VI DPR RI Aria bulang Bima mengatakan, untuk mensukseskan target swasembada gula empat tahun mendatang itu, harus ada koordinasi antar instansi pemerintah. salah satu caranya dengan meminta pemerintah untuk melakukan pengalihan lahan milik pemerintah

Menteri Pertanian Suswono mengakui, swasembada gula memang tidak akan berjalan tanpa ada kejelasan lahan. Padahal, sebenarnya sudah banyak investor dari swasta yang berminat untuk ikut serta dalam program swasembada gula ini. "Mudah-mudahan setelah ada rekomendasi dari panja ketersediaan lahan ini akan terwujud pada tahun 2011 nanti," kata Suswono.

Catatan saja, tahun 2014 nanti pemerintah menargetkan swasembada gula dengan total produksi sebesar 5,7 juta ton. Untuk mewujudkannya, diperlukan investasi sebesar Rp 25,2 triliun. Rinciannya, sebanyak Rp 8,5 triliun revitalisasi pabrik gula milik BUMN dan sebesar Rp 17 triliun untuk pembangunan pabrik gula baru.

Menteri Perindustrian MS Hidayat bulang, sejatinya saat ini ada sekitar 35 perusahaan swasta yang berminat berinvestasi. Tapi semua investor menghendaki adanya kejelasan mengenai lahan. "Kalau alokasi lahannya sudah jelas, mereka akan segera membuat perencanaan bisnisnya," ujar Hidayat.

Beberapa lokasi potensial yang bisa dikembangkan untuk industri gula seperti di Kalimantan, Sulawesi, Sumatra dan Papua. Di Papua, ada sekitar 200.000 hektar lahan yang bisa dialokasikan untuk perkebunan tebu dan industrinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×