kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Swasta diharapkan semakin gencar menyokong program kendaraan bermotor listrik


Sabtu, 06 Februari 2021 / 16:40 WIB
Swasta diharapkan semakin gencar menyokong program kendaraan bermotor listrik
ILUSTRASI. Petugas melakukan pengisian listrik kendaraan bermotor jenis mobil di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) PLN. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

Di sisi lain, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) melalui anak usahanya yakni PT Medco Power Indonesia memulai proyek ekosistem EV. Proyek itu dimulai dengan peluncuran charging station atau SPKLU yang berlokasi di Energy Building, kawasan SCBD, Jakarta. "Hari ini (dengan SPKLU Medco) jadi bertambah, unit yang ke-102 dan lokasi ke-74," ujar Wanhar.

Dia berharap, terjunnya Medco Group ke dalam rantai bisnis ekosistem EV bisa memicu perusahaan swasta lainnya untuk turut membangun EV ekosistem di Indonesia. "Dengan dibangunnya SPKLU Medco, semoga menjadi trigger (pemicu) positif bagi para pelaku usaha lainnya untuk berkontribusi dalam penyediaan infrastruktur KBLBB, sehingga dapat mendorong percepatan nasional," harap Wanhar.

Dalam kesempatan yang sama, hal senada juga disampaikan oleh Direktur Mega Project PLN,M. Ikhsan Asaad. Perusahaan listrik plat merah itu berharap agar lebih banyak perusahaan swasta lain yang ikut berkolaborasi membangun ekosistem kendaraan listrik.

"Untuk itu kami dari PLN menyambut baik langkah Medco Power ini. Kami harapkan lebih banyak lagi perusahaan di Indonesia yang berinisiatif dan berkolaborasi dengan kami sehingga ekosistem baterai dan EV di Indonesai diharapkan lebih besar," ujar Ikhsan.

Sebab menurutnya, membangun ekosistem EV harus terintegrasi lintas sektor, baik dari sisi pemerintahan maupun swasta. "Membangun ekosistem EV tidak bisa dilakukan terpisah-pisah, sektoral. PLN sejak awal sangat percaya bahwa EV juga memerlukan dukungan regulasi. Ini lah kerja besar yang melibatkan banyak pihak," terang Ikhsan.

Sebagai informasi, hingga saat ini PLN telah membangun 32 titik SPKLU di 22 lokasi tersebar di 12 kota, serta 33 titik SPBKLU tersebar di 3 kota yaitu Banten, Bandung, dan Bali. PLN juga telah meluncurkan platform Charge-IN, sebagai sistem terintegrasi pengisian baterai tenaga listrik,  sistem pembayaran, serta penyediaan informasi titik pengisian.

Baca Juga: SKK Migas berupaya menahan laju penurunan produksi tahun ini



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×