kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.542   -2,00   -0,01%
  • IDX 6.851   22,84   0,33%
  • KOMPAS100 990   2,22   0,22%
  • LQ45 765   1,71   0,22%
  • ISSI 219   0,83   0,38%
  • IDX30 397   1,22   0,31%
  • IDXHIDIV20 467   0,14   0,03%
  • IDX80 112   0,32   0,29%
  • IDXV30 115   0,63   0,55%
  • IDXQ30 129   0,17   0,13%

Swasta tertarik garap pembangkit surya


Minggu, 04 Maret 2012 / 15:17 WIB
Swasta tertarik garap pembangkit surya
ILUSTRASI. Peer to Peer Lending. Banyak fintech / pinjol ilegal, ini yang resmi dan terdafar di OJK


Reporter: Fitri Nur Arifenie |

JAKARTA. Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berniat menggantikan pembangkit listrik berbahan bakar minyak dengan pembangkit listrik tenaga surya. Berdasarkan road map yang disusun oleh Direktur Jenderal (Ditjen) Energi Baru dan Terbarukan (EBTKE) Kementrian ESDM, pada 2014 nanti, kapasitas jumlah pembangkit listrik tenaga surya mencapai 2 Giga Watt (GW) atau sekitar 2.000 Mega Watt (MW).

Direktur Aneka Energi, Ditjen EBTKE, Kementrian ESDM, Hasnul Laksamana Azhari menghitung saat ini kapasitas jumlah pembangkit listrik tenaga surya baru sekitar 20 MW. Meski kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga surya masih sedikit, Hasrul optimis pada tahun 2014 target tersebut akan tercapai. Pasalnya, pemerintah akan mengundang investor swasta yang mau berinvestasi di sektor pembangkit listrik tenaga surya.

"Sudah banyak swasta yang menawarkan untuk membangun pembangkitan tenaga surya dengan skala besar. Kalau satu perusahaan bisa membuat 100 MW, berarti hanya butuh 20 pembangkit. Lagipula tenaga surya tidak butuh waktu lama sekitar 1 tahun," tutur Hasrul kepada KONTAN (2/3).

Saat ini, baru ada dua perusahaan yang sepakat untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya. Dua perusahaan tersebut adalah Samsung yang berencana membangun pembangkit listrik tenaga surya dengan kapasitas 50 MW dan Sharp Corporation yang berkomitmen untuk membangun pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas hingga 100 MW.

"Selain dua perusahaan itu, ada Toshiba, Mitsubishi dan perusahaan dari China yang datang kepada kami bahwa mereka ingin membangun pembangkit listrik tenaga surya berskala besar," kata Hasrul.

Untuk Samsung dan Sharp, pemerintah masih melakukan joint study untuk mencari lokasi yang cocok dibangun pembangkit listrik tenaga surya berskala besar. Hasrul bilang, kerja sama joint study dengan Samsung sudah dimulai sejak tahun lalu. Sedangkan kerja sama joint study dengan sharp baru akan dilakukan pada Maret 2012.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×