kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.953.000   -3.000   -0,15%
  • USD/IDR 16.500   0,00   0,00%
  • IDX 6.828   -98,48   -1,42%
  • KOMPAS100 988   -16,47   -1,64%
  • LQ45 764   -13,30   -1,71%
  • ISSI 218   -2,39   -1,08%
  • IDX30 396   -7,05   -1,75%
  • IDXHIDIV20 467   -8,64   -1,82%
  • IDX80 111   -1,85   -1,64%
  • IDXV30 114   -1,16   -1,00%
  • IDXQ30 129   -2,13   -1,62%

Astra International (ASII) Anggarkan Capex Rp 28 Triliun di Tahun 2025


Jumat, 09 Mei 2025 / 06:40 WIB
Astra International (ASII) Anggarkan Capex Rp 28 Triliun di Tahun 2025
ILUSTRASI. Astra International (ASII) menganggarkan belanja modal (capex) sebesar Rp 28 triliun, dengan realisasi Rp 4,5 triliun di kuartal I-2025


Reporter: Rashif Usman | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure  (capex) sebesar Rp 28 triliun untuk tahun 2025. 

Namun, Presiden Direktur ASII Djony Bunarto Tjondro mengindikasikan bahwa jumlah tersebut berpotensi turun menjadi Rp 25 triliun atau bahkan lebih rendah, karena faktor situasi daya beli domestik yang cenderung melemah dan ekonomi global yang kurang baik.

"Jadi kita perlu lebih waspada dalam mengguyurkan belanja modal dan bisa saja turun. Bahkan hari ini kita perkirakan dalam setahun bisa menjadi Rp 25 triliun atau bahkan di bawah itu," kata Djony saat konferensi pers di Menara Astra, Kamis (8/5).

Adapun realisasi belanja modal ASII hingga periode tiga bulan pertama tahun ini sudah mencapai Rp 4,5 triliun.

Djony juga menerangkan bahwa belanja modal itu diperuntukkan untuk sektor bisnis yang menopang kinerja bisnis inti Astra, seperti otomotif, jasa keuangan, alat berat pertambangan, agribisnis, infrastruktur dan properti.

Baca Juga: Astra Agro Lestari (AALI) Anggarkan Capex Rp 1,5 Triliun, Fokus Replanting

"Bisnis inti ini tentunya menjadi perhatian kita karena itu yang menjadikan profit lebih stabil walaupun di tengah kondisi yang kurang kondusif," tambah Djony.

Tak hanya berfokus pada bisnis inti, ASII juga melihat berinvestasi pada bisnis yang prospektif, misalnya kesehatan, infrastruktur dan energi terbarukan.

Sebagai informasi, Astra International telah memperluas portofolio investasinya ke sektor kesehatan, termasuk di Halodoc, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), dan rumah sakit jantung Heartology Cardiovascular Hospital.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur ASII, Gidion Hasan, mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan yang menjadi target investasi Astra menunjukkan kinerja positif dengan pertumbuhan pendapatan.

"Jika saya bandingkan antara kuartal I-2025 dengan periode yang sama tahun lalu, terjadi peningkatan pendapatan sebesar 50% year on year," ujar Gidion. 

 

Gidion juga menambahkan bahwa hal serupa terjadi di Heartology Cardiovascular Hospital. Astra mulai berinvestasi di rumah sakit jantung tersebut pada Oktober 2024. Ia membandingkan pendapatan bulanan sebelum dan setelah akuisisi, terlihat peningkatan traffic sekitar 50%. 

"Namun tetap saja karena investasi kami masih sangat awal, jadi belum bisa memberikan kontribusi signifikan bagi grup Astra," jelas Gidion.

Selanjutnya: Cara Membuka Pola HP yang Lupa Tanpa Kehilangan Data, Coba Trik Ini Dulu

Menarik Dibaca: Cara Membuka Pola HP yang Lupa Tanpa Kehilangan Data, Coba Trik Ini Dulu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×