Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Synthetic Rubber Indonesia (SRI) yakni perusahaan joint venture antara Grup Michelin dan mitra lokal PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) akan menggunakan jasa DHL untuk mengangkut karet sintesis produksi perusahaan dari pabrik ke pelabuhan.
SRI mengkonsolidasikan rantai pasokan di bawah naungan solusi DHL agar pengiriman bisa dilakukan lebih cepat dan terukur di tengah peningkatan volume karet sintetis yang terus meningkat sebagai bahan baku penting dalam produksi ban modern.
DHL akan mengatur semua proses transportasi pengangkutan darat, pergudangan dan kepabeanan untuk karet sintetis yang diproduksi di pabrik PT SRI di Cilegon, Banten ke pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta Utara - dengan fokus pada kualitas dan keamanan yang sesuai untuk produk ban kelas dunia Michelin.
Solusi logistik end-to-end ini, akan mendukung ekspor SRI ke semua pabrik Michelin secara global. Untuk memastikan tidak adanya gangguan dalam pengiriman volume besar saat ini dan di masa depan, SRI bekerja sama dengan DHL untuk menangani semua peraturan dan persyaratan pengiriman lokal selama pembangunan pabrik Cilegon.
Data dari Smithersrapra.com menyebutkan, konsumsi bahan baku global untuk ban meningkat lebih dari 20% dari 45,2 miliar ton dari 2017 menjadi 54,5 miliar pada 2018. Hal ini meningkatkan peluang pasar sekaligus tekanan pada produsen material untuk memenuhi permintaan.
“Konsumsi global untuk bahan baku pembuatan ban meningkat lebih dari 20% dari 45,2 miliar ton di tahun 2017 menjadi 54,5 miliar pada 2018 , hal ini meningkatkan peluang pasar dan tekanan produsen material untuk memenuhi permintaan,” kata Vincent Yong, President Director DHL Global Forwarding Indonesia dalam keterangan resminya, Selasa (6/11).
Vincent bilang, solusi end-to-end DHL memberikan SRI landasan untuk mengukur operasional yang fleksibel guna memenuhi permintaan yang akan terus meningkat di tingkatan internasional dan domestik.
Solusi DHL untuk SRI mengintegrasikan kompetensi utama dari seluruh divisi bisnis DHL. Hal ini termasuk transportasi antar-jemput dari pabrik ke gudang DHL, aktifitas pengelolaan gudang, perjalanan gudang ke pelabuhan sejauh 125 km, kegiatan ekspor & impor termasuk jasa kepabeanan, dan mengelola kontrak dengan perusahaan perkapalan pihak ketiga untuk pengiriman keluar.
Sementara Jan Blaauw, Chief Financial Officer SRI mengatakan, beberapa afiliasi lain dari Grup Michelin sudah melakukan outsourcing kegiatan penyimpanan dan transportasi ke DHL karena perusahaan logistik tersebut menawarkan layanan yang sama secara lokal, "kami menyelaraskan kemitraan ini antara Michelin dan DHL dan meluaskannya ke Indonesia," jelasnya.
Kedepannya, kemitraan SRI dengan DHL dapat diperluas hingga mencakup pengangkutan karet sintetis ke pelanggan di dalam negeri karena industri manufaktur otomotif Indonesia terus berkembang.
Jan Willem Winkelhuijzen, Managing Director DHL Supply Chain Indonesia menambahkan, mobilitas rantai pasokan global secara otomatis terus tumbuh di tengah kompleksitas. Akan lebih penting bagi perusahaan untuk bekerja dengan mitra logistik mereka.
"Bersama mitra logistik lokal senantiasa tetap memastikan rantai pasokan dari hulu yang cukup fleksibel. Sehingga meminimalkan kerumitan dan mengoptimalkan produksi saat ini. Di samping itu juga tetap beradaptasi untuk memenuhi lonjakan permintaan di masa mendatang,”kata Jan Willem Winkelhuijzen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News