kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.478.000   -4.000   -0,27%
  • USD/IDR 15.674   -184,00   -1,19%
  • IDX 7.511   14,98   0,20%
  • KOMPAS100 1.166   5,29   0,46%
  • LQ45 930   -0,22   -0,02%
  • ISSI 226   1,55   0,69%
  • IDX30 479   -0,83   -0,17%
  • IDXHIDIV20 575   -1,22   -0,21%
  • IDX80 133   0,42   0,32%
  • IDXV30 142   0,59   0,42%
  • IDXQ30 160   -0,21   -0,13%

Tahun 2019, AVK targetkan pertumbuhan penjualan sebesar 35% dibanding tahun lalu


Rabu, 18 September 2019 / 19:36 WIB
Tahun 2019, AVK targetkan pertumbuhan penjualan sebesar 35% dibanding tahun lalu
ILUSTRASI. Perusahaan Daerah Air Minum


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Produsen solusi perpipaan, katup, hidran, dan instalasi air dan gas asal Denmark, AVK menyatakan akan terus meningkatkan penjualan produknya di Indonesia melalui anak perusahaannya yang bernama PT AVK Fusion Indonesia.

Targetnya, AVK Fusion Indonesia bisa mencatatkan omset sebesar Rp 300 miliar hingga lima tahun ke depan. Sementara itu untuk tahun 2019, AVK Fusion menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 35% dibandingkan pendapatan di tahun sebelumnya.

Baca Juga: Apindo berharap pembangunan pipa gas distribusi di Jawa Tengah menjadi prioritas

Untuk mencapai target di atas, AVK Fusion Indonesia berencana akan membidik proyek-proyek pengadaan gas dan air pemerintah. Menurut keterangan Regional Managing Director South & Southeast Asia Region AVK, Gert Borrits, saat ini sebanyak 50% dari 400.000 sambungan rumah tangga yang ditargetkan oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) sudah menggunakan produk-produk AVK.

Ke depannya, AVK Fusion Indonesia akan terus mempertahankan angka persentase tersebut dalam proyek-proyek pembangunan infrastruktur gas pemerintah di tahun-tahun berikutnya.

Tidak hanya itu, AVK Fusion Indonesia juga berencana untuk terlibat dalam upaya penyediaan air bagi masyarakat oleh pemerintah. Dalam hal ini, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) menjadi target yang dibidik oleh perusahaan asal Denmark tersebut.

Menurut Gert, sebanyak 100 dari 400 PDAM sudah menggunakan produk-produk AVK. Gert mengatakan akan terus memperluas penggunaan produk-produk AVK pada PDAM-PDAM lainnya yang belum menggunakan produk AVK Fusion Indonesia.

Baca Juga: PLN Meminta Harga Gas Domestik Kembali Dipatok

Gert mengatakan bahwa, produk pipa, katup, hidran, dan instalasi air dan gas yang diproduksi AVK diklaim memiliki kualitas yang lebih baik apabila dibandingkan dengan produk lainnya yang sejenis. Hal ini membuat produk-produk AVK menjadi 10%-30% lebih mahal di pasaran.

Meski begitu, Ia mengatakan bahwa AVK optimis bisa mengungguli kompetitor-kompetitor lain oleh karena keunggulan yang dimiliki oleh produknya.

Dari segi biaya, meski memiliki harga yang lebih mahal di pasaran, produk-produk AVK diklaim lebih ekonomis dan tidak memberatkan bagi konsumen dalam jangka panjang lantaran memiliki ketahanan yang lebih baik. Dengan demikian, biaya-biaya yang perlu dikeluarkan untuk perbaikan dan sebagainya menjadi minimal.

“Produk-produk kami bisa terus digunakan hingga 10 sampai 30 tahun. Itulah sebabnya kami berani memberikan garansi selama 10 tahun untuk produk-produk kami,“ ujar Gert pada Rabu (18/09).

Tidak hanya itu, Gert juga mengatakan bahwa produk-produk AVK juga sudah mendapatkan sertifikasi halal dari European Halal Organization sehingga diklaim sejalan dengan kebutuhan konsumen yang mengedepankan unsur halal dalam menggunakan produk.

Baca Juga: Pertamina gandeng Hutama Karya & CPP untuk EPC fasilitas Lawe-Lawe RDMP Balikpapan

Namun demikian, Gert mengatakan bahwa AVK akan terus menggencarkan upaya promosi untuk meningkatkan brand awareness terhadap produknya. Salah satu upaya yang akan dilakukan di antaranya yakni dengan menyelenggarakan program kunjungan dan sosialisasi produk ke seluruh PDAM-PDAM yang ada di Indonesia hingga dua tahun ke depan.

Catatan saja, AVK sudah memasuki pasar Indonesia melalui distributor lokal sejak lebih dari sepuluh tahun yang lalu. Adapun sebagian proses produksi masih dilakukan di negara asalnya, yakni Denmark, maupun di beberapa negara lainnya yang menjadi basis produksi AVK.

Meski demikian, Gert mengatakan bahwa pihaknya membuka peluang kemungkinan untuk membangun fasilitas produksinya di Indonesia apabila AVK sudah memiliki basis pasar di Indonesia yang kuat.

Baca Juga: BRG Kalimantan Tengah bantah adanya sumur bor fiktif

Berdasarkan keterangan Gert, Indonesia merupakan negara dengan kontribusi penjualan terbesar kedua, yakni sebesar 15%, dalam penjualan AVK di wilayah Asia Tenggara. Sementara itu, Malaysia masih menjadi pasar terbesar AVK di Asia Tenggara dengan kontribusi penjualan sebesar 40%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×