kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun 2021, Eastparc Hotel (EAST) bidik pendapatan Rp 48 miliar


Rabu, 30 Desember 2020 / 06:30 WIB
Tahun 2021, Eastparc Hotel (EAST) bidik pendapatan Rp 48 miliar


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perhotelan PT Eastparc Hotel Tbk (EAST) membidik pendapatan sebesar Rp 36 miliar hingga Rp 48 miliar pada tahun depan.

Direktur Pemasaran Eastparc Hotel Wahyudi Eko Sutoro mengatakan, perusahaan ini juga memasang target laba sebelum pajak sebesar Rp 8 miliar hingga Rp 14 miliar pada 2021.

Dalam catatan Kontan, EAST memprediksi tingkat okupansi rata-rata kamar berada di kisaran 65% hingga 75% pada tahun depan. Sementara itu, ia memperkirakan pendapatan sepanjang tahun ini berkisar Rp 36 miliar hingga Rp 37 miliar atau turun dari capaian tahun 2019 sebesar Rp 64 miliar.

Yudi melanjutkan EAST mempersiapkan sejumlah strategi guna mencapai target pendapatan pada 2021. Salah satunya emiten perhotelan ini akan menjual voucher staycation, memperkuat penjualan melalui online atau digital.

Selain itu, sambungnya, Eastpark juga telah menambah fasilitas wisata lainnya, terbaru ada aquaparc dan kids outbound untuk segmen tamu keluarga.

Baca Juga: Eastparc (EAST) menghadirkan fasilitas wisata Aquaparc

Pada tahun depan, ia berharap program vaksinasi berjalan dengan lancar sehingga kondisi ekonomi juga kembali pulih.

Hingga Oktober 2020, tercatat pendapatan perusahaan sebesar Rp 28,02 miliar. Realisasi tersebut meningkat dibandingkan bulan September yang mencatatkan pendapatan Rp 24,17 miliar.

Kemudian, laba periode berjalan di Oktober juga mencatatkan peningkatan menjadi Rp 1,15 miliar dari September 2020 sebesar Rp 603,27 juta.

Yudi menuturkan, perusahaan belum dapat memproyeksi tingkat hunian kamar untuk periode masa libur Natal dan Tahun baru lantaran sangat dipengaruhi oleh kebijakan Pemerintah terkait rapid antigen.

“Banyak yang reschedule bahkan membatalkan, jadi kami belum bisa untuk memperdiksikan,” katanya, Selasa (29/12).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×