Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Pasca merger dengan PT Adhi Persada Realti, PT Adhi Persada Properti (Adhi Properti) sepertinya lebih percaya diri mematok target kinerja tahun depan. Anak perusahaa PT Adhi Karya Tbk itu ingin tumbuh 20% pada tahun 2016.
Untuk mengejar target, Adhi Properti akan mengembangkan aneka proyek. Sebut saja apartemen, pusat perbelanjaan, hotel, dan perkantoran. Perusahaan pelat merah tersebut berharap bisa mengantongi pendapatan berulang alias recurring income.
Tahun depan, ada dua proyek yang masuk daftar pekerjaan rumah perusahaan properti ini. Pertama, Grand Dhika City di Bekasi Timur, Jawa Barat. Di atas lahan seluas 10 hektare (ha), perusahaan itu berencana membangun satu pusat perbelanjaan setinggi tiga lantai dan satu menara apartemen berkapasitas 800 unit.
Ada pula rencana mendirikan satu hotel di atas lahan seluas 4.000 meter persegi (m²) - 5.000 m². Semua proyek tersebut bakal menelan biaya investasi Rp 400 miliar.
Pemilikan lokasi di Bekasi Timur bukan tanpa maksud. Adhi Properti ingin menyinergikan bisnis dengan bisnis induk usaha melalui proyek transport oriented development (TOD).
Seperti diketahui, Adhi Karya sebagai pemenang tender pembangunan kereta api ringan atau light rail transit (LRT), bakal membangun proyek tahap I LRT Cibubur-Cawang. Tahap berikutnya akan menyambung Beksi-Cawang. "Bekasi Timur dilewati jalur LRT itu," terang Bindut Dewanto, Sekretaris Korporasi PT Adhi Persada Properti, kepada KONTAN, (23/11).
Proyek kedua, Grand Dhika City di Jatiwarna, Bekasi, Jawa Barat. Adhi merogoh kocek Rp 600 miliar.
Adhi Properti akan memakai dana tersebut untuk membangun satu menara apartemen, hotel dan perkantoran. Total luas area proyek 6.000 m². Area pengembangan tersebut akan mencuil bagian dari total landbank alias tabungan lahan di Jatiwarna yang seluas 4 ha.
Rencana Adhi Properti, Grand Dhika City di Bekasi Timur maupun Grand Dika di Jatiwarna akan menyapa pasar sejak semester I-2016. Sementara jadwal pembangunan proyek yakni pada semester II-2016.
Selain dua proyek tersebut, Adhi Properti juga berencana membangun apartemen di dua kota Jawa Timur, yakni Malang dan Surabaya. Mereka beranggapan, permintaan apartemen di luar kota terbilang tinggi. Apalagi perkembangan ekonomi di wilayah Malang dan Surabaya juga mendukung.
Sementara hingga akhir tahun 2015 nanti, Adhi Properti harus realistis merevisi target kinerja. Perusahaan itu menuding perlambatan ekonomi membikin daya beli masyarakat menyusut. "Konsumen cenderung menahan diri untuk membeli apartemen," dalih Bindut.
Target revisi penjualan Adhi Properti yakni Rp 1,4 triliun. Dari target sebesar itu, mereka berharap masih bisa mengantongi laba Rp 69,29 miliar. Manajemen perusahaan, enggan menyampaikan realisasi penjualan dan laba pada kuartal III-2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News