kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun depan, Astra Land rilis proyek apartemen di Gatot Subroto


Minggu, 04 November 2018 / 16:23 WIB
Tahun depan, Astra Land rilis proyek apartemen di Gatot Subroto
ILUSTRASI. Arumaya Residence


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dadan M. Ramdan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Land Indonesia akan semakin gencar ekspansi bisnis properti. Setelah memiliki empat portofolio saat ini, perusahaan ini berencana mengembangkan proyek baru tahun depan di bilangan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Astra Land Indonesia telah mengakuisisi satu perusahaan pemilik lahan seluas 3,2 hektare (ha) pada April 2018 lalu. Lahan tersebut akan dikembangkan tiga tower properti yang terdiri dari dua menara apartemen dan satu perkantoran.

Wibowo Muljono, President Director Astra Land Indonesia mengatakan, perusahaan pemilik lahan tersebut mereka akuisisi 100%. Untuk tahap pertama, perusahaan akan mengembangan satu tower apartemen dulu di lahan tersebut dengan tetap fokus menyasar segmen atas.

Perkiraannya, total nilai proyek atau gross development value yang akan dikembangkan di lahan seluas 3,2 ha tersebut bisa mencapai Rp 4,1 triliun. "Kami akan luncurkan apartemen di kuartal III 2019 dengan segmen luxury. Kami tetapi bermain di segmen tersebut karena memang lahan sudah mahal." kata Wibowo kepada Kontan.co.id, Jumat (2/11).

Wibowo mengungkapkan, untuk pengembangan tahap awal, pihaknya memang masih akan fokus menggarap proyek-proyek segmen luxury. Tahun ini, perusahan juga sedang membidik lahan lagi di kawasan Jakarta untuk dikembangkan menjadi proyek segmen atas juga. Hanya saja, dia tidak menyebutkan luas lahan yang sedang dibidik tersebut.

Meskipun tahap awal, Astra Land Indonesia masih ingin fokus memulai bisnis properti di segmen atas, perusahaan tetap memiliki rencana untuk bermain di segmen menengah. Sebab menurut Wibowo, pasar properti di segmen atas tidak besar hanya kuarang daro 10%. "Jadi kalau main properti itu memang harus menggarap segmen menengah. Kalau hanya luxury ini, kami masih celup-celup kaki saja," ujarnya.

Oleh karena itu, perusahaan patungan antara Astra Properti dan Hongkong Land tersebut akan mulai melakukan akuisisi lahan tahun depan untuk pengembangan properti segmen menengah. Wibowo mengatakan, pihaknya berencana membentuk perusahaan join venture (JV) dengan pemilik lahan.

Pembentukan JV dilakukan sebagai langkah untuk mendapatkan lahan dalam jumlah besar. Sebab jika melakukan akuisisi sendiri, perusahaan tidak bisa dengan mudah mendapatkan lahan dalam jumlah besar. Pengembangan proyek segmen menengah tersebut direncanakan memiliki luas pengembangan sekitar 100 an ha. Lahan yang sedang di bidik tersebut masih berlokasi di wilayah Jabodetabek. "Untuk sementara kami maish ingin fokus di Jabodetabek." kata Wibowo.

Sementara untuk proyek-proyek eksisting berupa landed house, penjualan Astra Land Indonesia masih cukup bagus. Wibowo mengatakan, klaster Matana tahap I yang mereka luncurkan di proyek Asya, Jakarta Timur sudah terjual lebih dari 60%. Tahap kedua rencananya akan dirilis akhir tahun ini atau tahun depan.

Selain memasarkan klaster Matana, perusahaan juga berencana memasarkan lake villa atau rumah yang berdiri sendiri sekitar 20-23 unit akahir tahun ini di Asya. Rencananya, produk hunian tersebut akan dipasarkan dengan harga di atas Rp 10 miliar.

"Untuk tahap awal kami masih akan fokus kembangkan landed house di Asya. Tahun depan, rencananya akan dirilis dua atau tiga klaster lagi. Setelah landed berkembang baru kami akan masuk ke apartemen dan komersial," jelasnya.

Sedangkan proyek perumahan Arumaya Residence di TBK Simatupang, telah terjual sebanyak 40% dari total unit yang akan dikembangkan. Wibowo bilang, proyek itu akan groundbreaking atau mulai dibangun pada pekan depan. Saat ini harga hunian disana dipasarkan sekitar Rp 40 juta -Rp 41 juta per meter persegi (m2), sudah naik 7% dari harga pemasaran awal.

Adapun proyek apartemen Anandamaya di Sudirman masih tersisa 25 unit lagi. Apartemen ready stok tersebut terakhir dipasarkan dengan harag Rp 85 juta per m2. "Ini marketnya masih tetap ada. Setiap bulan masih tetap ada penjualan satu unit, belum termasuk yang pasar secondarinya. Sekitar 60% lebih pembelinya disini adalah investor," kata Wibowo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×