kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Tahun depan, Filipina impor beras 2 juta ton


Rabu, 27 Oktober 2010 / 11:43 WIB
Tahun depan, Filipina impor beras 2 juta ton
ILUSTRASI. PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST)


Reporter: Femi Adi Soempeno, Bloomberg |

MANILA. Filipina, negara pengimpor beras terbesar di dunia, akan membeli beras tidak lebih dari 2 juta ton tahun 2011 meski angin topan Megi telah merusak lahan padi mereka. Hal ini ditegaskan oleh Agriculture Secretary Proceso Alcala, Rabu (27/10).

Meski Filipina telah mengimpor beras sekitar 2,47 juta ton, hingga saat ini masih terus menghitung berapa produksi beras yang bisa dihasilkan dan dampak kerusakan akibat angin topan; sebagai dasar penghitungan pembelian tahun 2011. Bulan November 2010 mendatang, Filipina akan memutuskan berapa banyak beras yang akan diusung tahun 2011.

"Kira-kira, besarnya impor beras tahun depan tak lebih dari 2 juta ton," kata Alcala. Sebagian besar padi telah dipanen sebelum badai menyapu lahan persawahan. Dus, ada begitu banyak beras yang sudah 'diamankan'.

Bulan lalu, Alcala menjelaskan impor beras pada tahun 2011 kemungkinan akan menyusut 1,3 juta ton karena persediaan beras masih memadai.

Angin topan Megi, badai yang paling kuat, telah menghantam Filipina tahun ini dan menyapu 404.827 hektare lahan persawahan yang diprediksi akan menghasilkan 468.546 ton beras. Lahan seluas 6.898 hektar telah dinyatakan rusak.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×