Reporter: Amalia Fitri | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Yudi Arijanto, System Engineering Manager Palo Alto Networks, sebuah perusahaan yang bekerja di sektor keamanan siber, melihat tantangan perusahaan ke depan adalah memberikan edukasi pada pemakai jasa mengenai kewajiban melindungi data perusahaan.
Ditemui dalam pemaparan Proyeksi Keamanan Siber 2020, Yudi menjelaskan pemakai jasa keamanan jaringan seringkali tidak menyadari bahwa pekerjaan mengamankan data merupakan tugas pihaknya, bukan tugas penyedia layanan.
Baca Juga: Palo Alto Networks: Jaringan 4G masih jadi target serangan peretas tahun depan
"Tugas kami adalah mengamankan infrastruktur. Keamanan data tetap menjadi tanggung jawab customer," ungkapnya di Sentral Senayan II, Jakarta Pusat, Selasa (3/12).
Ia mencontohkan salah satu kasus kebocoran data penumpang yang melanda Lion Group, yakni Malindo Air dan Lion Thai pada September lalu. Yudi menyebut, kejadian itu merupakan salah satu bentuk kelalaian tanggung jawab perusahaan menjaga data.
Ia menyebut, penegasan peran melindungi data dan infrastruktur ini akan menjadi fokus utama Palo Alto ke depannya. Yudi berkata, pihaknya masih memiliki banyak peluang mengamankan data pelanggan melalui cloud.
Palo Alto Networks Indonesia sendiri, banyak melayani pelanggan dari perusahaan perbankan dan institusi finansial.
Baca Juga: Masih penuh tantangan wujudkan visi sistem pembayaran Indonesia
"Paling banyak dari sektor finansial dan perbankan, seperti Bank Mandiri. Selain itu dari perusahaann telekomunikasi, dan enterprise. Kebanyakan mereka memakai produk network security, yang paling banyak dipakai juga cloud security," lanjut Yudi.
Yudi berkata, produk network security menjadi andalan perusahaan dan menjadi penyumbang pendapatan terbesar dalam kurun Agustus sampai Oktober 2019.
Yudi memaparkan, pendapatan Palo Alto Networks mencapai US$ 771,9 juta atau naik 17,7% dari periode Agustus - Oktober 2018. Sementara secara tahunan, Palo Alto sudah mengantongi pendapatan sebesar US$2,9 miliar atau meningkat 3% dari tahun lalu.
Baca Juga: Dianugerahi TOP Digital Awards 2019, FiberStar Siap Hadapi Revolusi Industri 4.0
Menilik dari keterangan keuangan Palo Alto Networks melalui portal resminya, pada kuartal I 2020, perusahaan ini memprediksi peningkatan pertumbuhan sebesar 18%-19% atau setara US838 juta sampai US$ 848 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News