kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Tahun depan, seluruh anggota Gapki ditargetkan bersertifikat ISPO


Selasa, 27 Agustus 2019 / 23:02 WIB
Tahun depan, seluruh anggota Gapki ditargetkan bersertifikat ISPO
ILUSTRASI. Panen kelapa sawit


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menargetkan seluruh anggotanya sudah mendapatkan sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) di 2020.

Hal tersebut diutarakan saat Ketua Umum Joko Supriyono membacakan  Deklarasi Gapki dalam Mendukung Sertifikasi ISPO. Dalam deklarasi tersebut disebutkan bahwa Gapki mendukung seluruh anggota untuk memenuhi prinsip kriteria dan indikator ispo dan mampu mencapai 100% sertifikasi ISPO untuk seluruh anggota sampai dengan akhir tahun 2020.

Menurut data Sekretariat Gapki, saat ini terdapat 725 perusahaan yang tergabung dalam Gapki. Hingga Maret 2019, terdapat 335 perusahaan Gapki yang sudah mendapatkan sertifikat ISPO. Jumlah tersebut belum termasuk dengan perusahaan yang baru mendapatkan sertifikat ISPO saat ini.

Baca Juga: Baru 10 pekebun kantongi sertifikat ISPO

Selanjutnya Joko mengatakan, deklarasi yang dilakukan Gapki ini merupakan pengulangan atas dukungan Gapki saat ISPO pertama dibentuk. "(Deklarasi) ini  bukan hal yang luar biasa karena Gapki lah yang pertama kali mendukung inisiatif ISPO pada 2011," ujar Joko, Selasa (27/8).

Menurut Joko, deklarasi komitmen ini penting untuk dilakukan karena berbagai faktor. Pertama, disebabkan tekanan dari Uni Eropa terhadap industri kelapa sawit Indonesia yang berpotensi mengancam pasar sawit Indonesia di Eropa.

Kedua, disebabkan banyaknya hambatan perdagangan yang ditujukan pada produk sawit sehingga sawit dianggap terdiskriminasi dalam perdagangan nasional. Ditambah, banyaknya kampanye negatif yang ditujukan pada sawit Indonesia baik dari internasional maupun dari dalam negeri.

Baca Juga: Hingga Agustus, Komisi ISPO telah terbitkan 566 sertifikat

Keempat implementasi ISPO belum dilakukan 100% oleh semua pelaku, termasuk anggota Gapki. Kelima, deklarasi ini pun penting untuk menaikkan posisi tawar ISPO dalam rangka menghadapi isu dan tantangan global.

Joko berharap, melalui deklarasi ini seluruh perusahaan khususnya anggota Gapki terpicu untuk segera mengejar sertifikasi ISPO.

Tak hanya dari sisi pelaku usaha, pemerintah pun diharapkan turut berpartisipasi dengan mempercepat penyelesaian segala hambatan yang dihadapi perusahaan dalam mencapai sertifikasi ISPO.

"Momen ini pun diharapkan menambah nilai positif bagi sawit Indoensia dan menciptakan sentimen yang baik di pasar internasional," tutur Joko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×