Reporter: Dupla Kartini, Tribunnews | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Sampai akhir tahun ini, Kementerian ESDM menargetkan 250.000 unit kendaraan akan beralih dari menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi ke pertamax maupun Bahan Bakar Gas (BBG).
Sebagaimana diketahui per 1 April nanti, pemerintah akan menerapkan kebijakan pengaturan atau pembatasan BBM subsidi. Tahap awalnya wilayah Jawa dan Bali akan menjadi tempat pelaksanaan kebijakan pemerintah itu. Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menyebut, untuk tahap pertama pemberlakuan pembatasan bahan bakar minyak bersubsidi ditargetkan untuk sejumlah 1,29 juta kendaraan.
Oleh karena itu, Wakil Kementerian ESDM Widjoyono Widagno menyatakan, pemerintah akan terus melakukan sosialisasi baik itu di media maupun langsung ke masyarakat. "Untuk seminggu ini, setiap hari saya di TV sehari dua kali. Tim mulai bergerak minggu depan. Sosialisasi melalui media sangat powerfull," jelasnya, Sabtu (7/1).
Terkait antisipasi penyelewengan oleh kendaraan umum, Widjoyono menyebut, pada kendaraan umum terhadap RFID yang bisa dideteksi jatahnya berapa. "Perkara maling pasti aja ada, tapi ngak sebanyak sekarang," ujarnya.
Adapun, demi menghemat cadangan BBM, dia juga meminta publik beralih ke energi lain, antara lain ke BBG. Dia memastikan tidak akan ada masalah pada pasokan gas dan pertamax, saat program kebijakan ini dilaksanakan pada April mendatang.
"April pasti jadi. konversi sudah pasti jalan. Kalau kita bisa beresin Jakarta saja, penghematan sudah besar sekali. Orang bisa tidak naik mobil pribadi, dia pindah ke angkutan umum," pungkasnya. (Srihandriatmo Malau/Tribunnews)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News