kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tahun ini, Blue Bird akan mulai pakai BBG


Rabu, 22 Januari 2014 / 10:51 WIB
Tahun ini, Blue Bird akan mulai pakai BBG
ILUSTRASI. Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menghadiri KTT para menteri luar negeri G7 di Weissenhaeuser Strand, Jerman, 13 Mei 2022. Kay Nietfeld/Pool via REUTERS


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Blue Bird Group siap memakai bahan bakar gas (BBG) untuk operasional armadanya di Jakarta. Perusahaan transportasi ini menargetkan rencana konversi energi dari bahan bakar minyak (BBM) ke BBG sudah bisa terwujud tahun ini.

Purnomo Prawiro, Presiden Direktur Blue Bird Group mengatakan, sejauh ini perusahaannya masih dalam tahap pembicaraan dengan pemerintah dan Toyota Astra Motor sebagai pihak penyedia armada. Ia mengharapkan rencana yang sudah lama disiapkan ini bisa terwujud paling lambat kuartal II tahun ini.

Untuk memuluskan rencana ini, saat ini, Blue Bird masih mengkajinya, terutama soal pasokan BBG. "Paling memungkinkan bikin stasiun pengisian BBG (SPBG) sendiri di pool kami. Ini sedang kami bicarakan kemungkinannya," kata Purnomo beberapa waktu lalu.

Adanya SPBG merupakan salah satu syarat penting dari pengoperasian kendaraan dengan bahan bakar gas. Maklum untuk mengisi gas ke satu mobil saja butuh waktu tiga  menit sampai lima menit. Selama sejam cuma sanggup mengisi gas sebanyak 15 mobil sampai 20 mobil. Artinya, dalam satu pool taksi, butuh lebih dari satu dispenser.

Sementara mengenai investasi yang akan dikeluarkan, Purnomo masih belum bisa memastikannya. Ia mengaku masih menghitung apakah penggunaan BBG bisa lebih irit ketimbang memakai BBM seperti Premium. Yang jelas, harga BBG saat ini tak jauh beda dengan harga premium.

Selain itu, Blue Bird juga masih mempertimbangkan soal garansi yang diberikan Toyota sebagai penyedia mobil. Purnomo tidak ingin penambahan perangkat compressed natural gas (CNG) ketika memakai BBG membuat garansi yang diberikan mitranya jadi hilang. "Saat ini, kami lagi bicara dengan Toyota," jelasnya.

Saat ini, Blue Bird sudah memakai BBG bagi armada taksi yang ada di Palembang. Sebanyak 200 taksi Blue Bird di kota tersebut sudah tidak menggunakan bensin lagi.

Sebenarnya penggunaan BBG bukan hal baru bagi Blue Bird. Perusahaan ini pertama kali memakai BBG sekitar  1985. Namun langkah ini tidak berlangsung lama karena terkendala masalah ketersediaan pasokan gas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×