Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Fitri Arifenie
JAKARTA. Kondisi ekonomi global yang belum pulih ikut menyeret kinerja ekspor PT KMI Wire and Cable Tbk. Perusahaan kabel yang melantai di bursa dengan kode saham KBLI ini memperkirakan ekspor tahun ini turun 21,88% dibandingkan target tahun lalu.
Tahun lalu, manajemen KBLI menargetkan nilai ekspor mencapai Rp 128 miliar. Namun, sampai kuartal ketiga tahun 2013, nilai ekspor KBLI baru tercapai 61,61%, yakni Rp 78,78 miliar. "Ekspor tahun ini sekitar Rp 100 miliar," ujar Asep Kusno, Sekretaris Perusahaan PT KMI Wire and Cable Tbk kepada KONTAN, Kamis (23/1).
Menurut Asep, tahun ini, KMI Wire akan kesulitan untuk menggenjot pasar ekspor. Sebab, permintaan kabel dari luar negeri tak jauh berbeda dibandingkan tahun lalu. Selain itu juga, KMI Wire belum berencana untuk menambah pasar baru tujuan ekspor.
Merujuk pada laporan keuangannya, sampai September 2013, ekspor KMI Wire ditujukan ke wilayah Asia, Australia, Amerika Serikat (AS), dan Eropa. Pasar ekspor yang paling mendominasi adalah AS dan Asia, masing-masing 37,48% dan 32,84%. Sisanya, ekspor KMI Wire ditujukan ke Eropa dan Australia.
Untuk pasar domestik, kondisinya juga sama mengkhawatirkan. Asep bilang, permintaan kabel dari domestik tidak ada kenaikan. Ditambah lagi dengan kegiatan politik akan mengganggu pendistribusian kabel. Sehingga, kabel yang sampai kepada konsumen terhambat.
Target Pendapatan
Di pasar domestik, Asep bilang orderan banyak datang dari swasta. Sedangkan pesanan dari PLN, Asep bilang, kontribusinya masih tak sebesar pesanan swasta. Cuma, Asep tak bilang berapa persen kontribusi swasta maupun PLN. "Kontrak PLN belum ditetapkan," katanya.
Melihat permintaan kabel agak seret, target pendapatan KMI Wire tahun ini sama seperti tahun lalu yakni Rp 2,54 triliun. "Kami harapkan bisa lebih sedikit," kata Asep.
Asep memperkirakan, pendapatan perusahaan di tahun lalu mencapai target. Pada sembilan bulan pertama tahun 2013, KMI Wire berhasil mengantongi pendapatan Rp 1,93 triliun atau sekitar 75,98% dari target pendapatan 2013. Penjualan masih didominasi oleh lokal sekitar Rp 1,85 triliun. Sisanya berasal dari ekspor.
Pada tahun ini, KMI Wire akan menganggarkan belanja modal sebesar Rp 35,5 miliar yang merupakan sisa anggaran belanja modal tahun lalu yang sebesar Rp 46,1 miliar.
Belanja modal itu akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi kabel tembaga. Cuma, Asep tidak bilang berapa besar kenaikan kapasitasnya. Alasannya, KMI Wire masih harus menunggu mesin-mesin yang akan dibeli baru bisa dihitung kapasitas produksinya. "Saat ini, kapasitas kabel tembaga 21.000 ton setahun sedangkan aluminium 12.000 ton," kata Asep.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News