Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Yudho Winarto
TANJUNGPANDAN. Keinginan pemerintah untuk meningkatkan pwnggunaan energi baru terbarukan (EBT) terus dilakukan. Selain kerjasama dengan pemerintah Prancis, pemerintah juga memaksimalkan penggunaan EBT lokal. Salah satunya di Provinsi Bangka Belitung (Babel).
General Manager PLN wilayah Babel, Susiana Mutia mengatakan, saat ini kapasitas terpasang yang bersumber dari EBT di Babel mencapai 14,5 Mega Watt (MW). EBT yang terpasang tersebut bersumber dari Biomassa, Biogas dan Surya.
Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Biomass sendiri ada sebesar 5MW di pulau Bangka dan 7 MW berada di pulau Belitung.
Sedangkan untuk Biogas ada di Belitung sebesar 1,2 MW. "Keduanya dibeli PLN melalui skema jual beli tenaga listrik independent power producer (IPP)," katanya, Jumat (31/3).
Lalu untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terpasang yang masuk dalam sistem PLN (On Grid) sebesar 1 Mega Watt Peak (MWp) berada di pulau Bangka. Namun untuk daerah-daerah kepulauan yang terisolir dari sistem kelistrikan, PLN menggunakan PLTS off Grid.
Menurut Susiana, sudah ada empat yang teraliri listrik, antara lain pulau Gresik dengan kapasitas terpasang 40 Kilo Watt Peak (KWp), pulau Celagen 80 KWp, pulau Bukulimau 80 KWp, dan pulau Pongok 125 KWp.
Sampai akhir 2017 ini, lanjut Susiana, akan ada tambahan pembangkit 6 MW berbahan bakar Biomassa yang akan dibeli melalui skema IPP dan 2 MW berbahan bakar Biogas yang akan dibeli melalui skema penjualan kelebihan tenaga listrik (excess power).
Dengan berbagai langkah penambahan tersebut, Susiana berharap bisa mendukung target pemerintah yang menginginkan komposisi penggunaan EBT sebesar 23% pada tahun 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News