kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun ini, TelkomMetra bidik pendapatan Rp 7,286 T


Senin, 13 April 2015 / 12:14 WIB
Tahun ini, TelkomMetra bidik pendapatan Rp 7,286 T
ILUSTRASI. Cek Kurs Dollar-Rupiah di Bank Mandiri Hari Ini Senin (31/10), Nasabah Merapat. (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Di tahun 2015 ini TelkomMetra membidik pendapatan usaha sebesar Rp 7,286 triliun atau tumbuh 25% dibandingkan 2013 sebesar Rp 5,827 triliun.

“Kita berhasil membuat 15 dari 25 portofolio yang dikelola menghasilkan pendapatan yang siginifikan, bahkan 8 portofolio itu menjadi pemimpin di masing-masing pasar yang digelutinya,” kata CFO TelkomMetra Otong Iip, Senin (13/4).

TelkomMetra adalah andalan Telkom di investment company, baik dengan aksi akuisisi atau membuat perusahaan patungan bergerak di bidang informasi, media, dan edutainment.

Anak usaha dari TelkomMetra diantaranya Metrasat, TelkomSigma, Finnet, AdMedika, Infomedia, MetraPlasa, Metranet, Mdmedia, Melon, Pins, dan Patrakom.

Terbaru, pada  2014 TelkomMetra menandatangani perjanjian pemegang saham dengan Telstra Holding Singapore Pte Ltd. Perjanjian tersebut untuk mendirikan perusahaan patungan bernama PT TeltraNet Aplikasi Solusi (Teltranet) yang bergerak di bidang aplikasi solusi berbasis cloud computing.

Telstra Holding Singapore Pte Ltd merupakan anak usaha dari perusahaan telekomunikasi asal Australia, yakni Telstra Corporation Limited. TelkomMetra memiliki 51%  saham Teltranet, sisanya 49% dimiliki oleh Telstra. Nilai kepemilikan 51% saham yang dikuasai TelkomMetra setara US$ 4,29 juta dari total US$ 8,43 juta modal saham ditempatkan.

Pada 2014, pendapatan dari TelkomMetra sebesar  Rp 5,827 triliun naik 35% dibandingkan 2013 sebesar Rp 4,32 triliun dengan EBITDA Rp 634 miliar.

“Sejauh ini anak-anak usaha yang masuk blue chip di pasar adalah Finnet, admedika, Melon, TelkomSigma, dan Infomedia,” paparnya.

Diungkapkannya, perseroan sudah menyiapkan belanja modal dalam jumlah tertentu untuk pengembangan bisnis organik dan akuisisi untuk mendukung pertumbuhan anorganik.

“Kami juga ada Metra Digital Investama yang berfungsi sebagai Corporate Venture Capital (CVC) untuk Telkom Group. Itu nanti main di start up company,” pungkasnya.

Sebelumnya, dalam laporan keuangan 2014, Telkom mengalami kenaikan di bisnis  data, internet dan layanan IT (termasuk SMS) sebesar 24% dibandingkan periode sama tahun 2013 menjadi Rp 24,1 triliun.

Salah satu pendorong pertumbuhan itu adalah strategi transfromasi yang dilakukan Telkom dari perusahaan telekomunikasi menjadi Telekomunikasi, Informasi, Media, Edutainment, dan Services.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×