Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyedia infrastruktur telekomunikasi ZTE Corporation pada tahun 2017 mengeluarkan investasi Rp 7,8 triliun untuk riset dan pengembangan. Jumlah itu lebih besar dari tahun 2016 yang sebesar Rp 7,3 triliun.
Salah satu penggunaan dana riset tersebut yakni untuk pengembangan jaringan 5G. "Jaringan 5G kami sudah siap," kata Marketing Director ZTE Indonesia Benjamin Bai, Senin (2/4).
Akan tetapi, untuk menerapkan jaringan 5G masih terdapat berbagai kendala. Di Indonesia, salah satunya adalah regulasi terkait frekuensi yang digunakan dan juga infrastruktur yang tersedia seperti kabel optik.
Menurut Benjamin, jaringan 5G belum memiliki standar frekuensinya. Pada percobaan pertamanya di Guangzhou, China, 5G diterapkan di jaringan 3,5 GHz. Pada bulan Juni 2017, situs pra-komersial pertama untuk 5G sub-6GHz diresmikan, dengan kecepatan puncak mencapai 2Gbps dalam lingkungan pra-komersial.
Benjamin bilang, ZTE berambisi untuk menjadi top market pada penyedia jaringan 5G. Saat ini, ZTE sedang memperkenalkan jaringan tersebut ke berbagai operator telekomunikasi di Indonesia, termasuk juga pemerintah Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News