kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Taiwan borong kopi Indonesia dari Tour de Coffee


Rabu, 19 Agustus 2015 / 17:09 WIB
Taiwan borong kopi Indonesia dari Tour de Coffee


Sumber: Antara | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Program Tour de Coffee Forum berhasil membukukan kontrak pembelian kopi senilai US$ 11,5 juta. Perolehan ini dicapai setelah mengajak para calon pembeli Taiwan berkeliling Jawa Timur dan Bali untuk mengenal daerah asal kopi.

"Para pengusaha lebih mengenal daerah asal kopi yang dibelinya, cara tersebut efektif untuk meningkatkan ekspor kopi ke Taiwan," kata Kepala Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei, Arief Fadhilah, dalam siaran pers yang diterima, Rabu (19/8).

Arief optimistis bahwa akan terjadi peningkatan ekspor kopi Indonesia ke Taiwan tahun depan. Pasalnya, Tour de Coffe Forum ini akan dilangsungkan lagi tahun 2016 dengan tujuang perkebunan kopi Mandailing di Sumatera Utara dan Malabar di Pengalengan Jawa Barat.

Tour de Coffee Forum merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh KDEI Taipei bekerja sama dengan Taiwan Coffee Association, dan berlangsung pada 2-8 Agustus 2015 lalu. Para pembeli kopi Taiwan melakukan one-on-one meeting dengan 11 eksportir kopi Indonesia yang merupakan anggota Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (GAEKI) Jawa Timur.

Para buyers kopi asal Taiwan juga turut mengamati proses panen kopi, sortir buah kopi yang dipetik, pengolahan kopi, sampai penjemuran dengan tingkat kekeringan 12% di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII di Jampit, Bondowoso, Jawa Timur, di ketinggian 1.200 mdpl.

"Selain terkesan dengan manajemen perkebunan dan proses pengolahan kopi, para buyer kopi Taiwan tertarik untuk bertransaksi langsung dengan PTPN XII, mengingat selama ini mereka banyak menggunakan pihak ketiga," jelas Arief.

Selain itu, para calon pembeli dari Taiwan ini juga diajak berkunjung ke perkebunan kopi di Kintamani, Bali. Perkebunan tersebut dikelola oleh 64 kelompok tani kopi dan dipasarkan oleh Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG).

Mereka melakukan pertemuan dengan  enam pengusaha kopi Indonesia di kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali di Denpasar. (Vicki Febrianto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×