Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melayangkan surat teguran kepada PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). Teguran ini lantaran pemerintah menganggap perusahaan ini tak serius dalam menjalin kerjasama membangun fasilitas pemurnian dan pengolahan mineral (smelter) dengan PT Freeport Indonesia.
Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM, Mohammad Hidayat Kamis (18/2) bilang, surat teguran ini telah mereka layangkan pekan lalu. Pemerintah meminta Newmont membuat laporan soal smelternya.
Newmont sebelumnya menyatakan komitmen untuk menggelontorkan dana US$ 3 juta sebagai bentuk partisipasi pembangunan smelter. Hanya saja, hingga saat ini Newmont tidak memberikan laporan perkembangan rencana kerjasama dan janji setoran dana itu.
Padahal kerjasama membangun smelter dengan Freeport merupakan syarat utama agar Newmont bisa mendapatkan izin ekspor konsentrat tembaga. Komitmen itu menjadi dasar bagi Kementerian ESDM menerbitkan rekomendasi Surat Persetujuan Ekspor (SPE) bagi Newmont pada November 2015 lalu.
Namun, tiga bulan berselang sejak izin ekspor itu, sampai sekarang Newmont belum menyampaikan laporan perihal komitmen tersebut. Hanya saja Hidayat tidak bisa memastikan apakah sikap abai dari manajemen Newmont ini akan menjadi dasar bagi pemerintah untuk kembali menghentikan ekspor smelter mereka. Ia hanya bilang saat ini pemerintah masih menunggu respon dari Newmont.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News