kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Taksi Astra menantang dominasi Blue Bird


Kamis, 18 Desember 2014 / 09:13 WIB
Taksi Astra menantang dominasi Blue Bird
ILUSTRASI. Puradelta Lestari (DMAS) akui catat permintaan positif untuk lahan industri /pho KONTAN/Carolus AGus Waluyo/14/09/2016.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Guna memperluas lingkup bisnisnya, Grup Astra melalui anak perusahaannya PT Serasi Autoraya (SERA) siap mengoperasikan pelayanan transportasi umum taksi di Jakarta, mulai awal 2015. Segenap persiapan sudah dilakukan perusahaan dan diharapkan segera bisa beroperasi.

"Untuk tahap awal kami mengoperasikan 500 unit dulu, tapi sebenarnya sudah siap sampai 1.000 unit," jelas Jeffery Sirait, Direktur SERA di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (17/12).

Dalam situs resminya, Grup Astra pertama kali menggulirkan bisnis taksi di Surabaya sejak 2004. Hingga kini, O-RENZ memiliki 300 unit armada baru yang siap beroperasi dengan menggunakan Toyota Limo. Sampai saat ini, Astra belum memutuskan akan menggunakan nama apa untuk layanan taksi tersebut.

"Kami belum putuskan, mau pakai nama baru atau sama, masih dirumuskan nanti bersama pihak manajemen," lanjut Jeffery.

Direktur Grup Astra Sudirman Maman Rusdi menambahkan, bisnis taksi memang menjanjikan karena punya peluang yang besar. Tapi, seberapa besarnya SERA yang melakukan penelitian terlebih dahulu.

"Sampai saat ini, BOD (direksi) Astra belum membahas rencana itu. Kalau anak perusahaan membuat rencana, boleh-boleh saja," tukas Sudirman, ketika dikonfirmasi KompasOtomotif.

Selama ini, Blue Bird mendominasi layanan taksi di Ibukota dan sekitarnya karena menawarkan layanan yang relatif lebih baik ketimbang rival. Astra dengan nama besarnya, kini berusaha menandingi layanan penguasa pasar dan diharapkan bisa menjadi alternatif bagi konsumen.

Di sisi lain, Jeffery juga menjelaskan kendala yang dihadapi perusahaan dalam memperoleh izin Pengujian Kendaraan Bermotor atau lebih dikenal dengan uji kir. Menurutnya, pengujian yang terlalu bertele-tele menciptakan ekonomi biaya tinggi.

"Sekarang kalau mau uji kir, satu hari harus datang semua mobil ke lokasi pengujian, tidak langsung dapat izin. Kemudian datang tiga atau empat hari kemudian, harus bawa lagi semua mobil ke lokasi pengujian, tidak semua juga selesai. Untuk membawa mobil ini butuh biaya yang tidak sedikit masalahnya," keluh Jeffery.
 (Agung Kurniawan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×