kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Taksi Putra berpaling ke transportasi aplikasi


Senin, 23 Mei 2016 / 11:24 WIB
Taksi Putra berpaling ke transportasi aplikasi


Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Operator jasa angkutan taksi konvensional harus bersiasat untuk mengadang gempuran jasa transportasi berbasis aplikasi. Salah  satu pilihannya adalah menjalin kerjasama dengan penyedia jasa aplikasi transportasi.

Cara tersebut misalnya tengah dirintis oleh PT Citra Transpor Nusantara, operator Taksi Putra. Selain Taksi Putra, PT Blue Bird Tbk juga tengah merintis kerjasama dengan PT Gojek Indonesia. 

Menurut Mubha Kahar Muang, Direktur Utama Citra Transpor Nusantara, pilihan  menjalin kerjasama bisnis dengan penyedia jasa aplikasi transportasi adalah pilihan paling logis dalam situasi sekarang. 

"Dalam kondisi saat ini, kami tidak bisa ekspansi bisnis karena pasar tidak memungkinkan. Sekarang order kami banyak diambil oleh taksi aplikasi," tutur Mubha, Jumat (20/5).

Citra Transpor menjalin kerjasama dengan perusahaan transportasi berbasis aplikasi  PT Joint Express Transportaion yang biasa disebut JET. Lewat kerjasama bisnis ini, Taksi Putra bakal menjadi taksi aplikasi dari JET.

Untuk merealisasikan kerjasama tersebut, Citra Transpor akan menambah armada taksi. Kali ini bukan tipe sedan tetapi mobil serbaguna alias multi purpose vehicle (MPV). Perusahaan tersebut akan menambah sekitar 1.500 unit mobil MPV. 

Lantaran berfungsi sebagai armada taksi berbasis aplikasi, Mubha menyebutkan pihaknya tidak perlu membuat pelat kuning laiknya taksi konvensional. kendaraan pelat hitam ini berada dibawah Koperasi Titian Muhibah. 

Sayang, Mubha tidak menjelaskan alasan tersebut. Ia juga tidak menyebut besaran anggaran yang dikeluarkan untuk membeli ribuan unit armada tersebut. 

Sebagai ancar-ancar, saat ini rata-rata harga MPV berkisar antara Rp 150 juta-Rp 200 juta. Artinya, Citra Transpor  setidaknya memerlukan anggaran Rp 225 miliar-Rp 300 miliar untuk pengadaan 1.500 unit armada.

Nah, lewat kerjasama bisnis ini, Mubha berharap order untuk Taksi Putra kembali mengalir. Ia mengaku, semenjak keberadaan taksi aplikasi, seperti Grab atau Uber, order Taksi Putra turun drastis. "Dari sepuluh order, hanya satu mampir ke Taksi Putra," keluhnya.  

Saat ini Taksi Putra memiliki 1.450 armada. Sebanyak 1.250 armada berlokasi di Jakarta. Adapun selebihnya tersebar di beberapa daerah, seperti Bekasi, Bandung, Banten hingga Makasar. Dari total jumlah armada tersebut, 600 unit armada sudah bergabung dengan JET. 

Sebelum bekerja sama dengan JET, Taksi Putra pernah bekerja sama dengan Grab Indonesia sebagai penyedia GrabTaxi. Namun, semenjak Grab Indonesia mendirikan GrabCar, order sopir Taksi Putra yang ikut bergabung menjadi turun drastis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×