Sumber: KONTAN | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Toyota Astra Motor (TAM) terus memperkuat dominasinya di pasar mobil jenis multifungsi alias multi purpose vehicle (MPV) berkapasitas tujuh penumpang. Yang terbaru, agen tunggal pemegang merek (ATPM) Toyota ini meluncurkan Innova tipe J. Produk ini merupakan versi termurah Kijang Innova.
“Varian ini menyasar konsumen Toyota Avanza yang ingin naik ke level lebih tinggi tapi belum sanggup membeli Innova tipe E,” kata Direktur Pemasaran TAM Joko Trisanyoto, akhir pekan lalu. Innova tipe J dijual dengan harga Rp 179,9 juta per unit, lebih murah dari harga Innova tipe termurah sebelumnya yang mencapai Rp 207 juta.
TAM berani memangkas harga karena mereka memang mengurangi beberapa spesifikasi. Di antaranya mobil ini dijual tanpa perlengkapan audio. Lalu, rodanya juga memakai pelek standar yang hanya dilengkapi tutup mur. Di roda Innova tipe E, dop menutup semua roda. Selain itu, Innova tipe J hanya dilengkapi penyejuk udara (AC) single blower. Sementara itu, di Kijang tipe E, AC yang tersedia memiliki blower ganda atau double blower. Di tipe J, ini konsol boks yang membentang dari dasbor hingga antara jok depan juga hilang.
TAM menargetkan Innova hemat tipe J ini terjual 100 unit-150 unit per bulan. Mereka juga berharap, kehadiran produk ini mampu mendongkrak penjualan Kijang Innova, dari 3.205 unit pada Juli menjadi sekitar 4.000 unit dalam dua bulan mendatang. Secara keseluruhan, penjualan Kijang Innova selama kurun waktu Januari sampai Juli 2009 tercatat 17.748 unit. Mengacu pada kinerja semester pertama ini, pangsa pasar Innova di pasar MPV sekitar 76,1%.
Peluncuran Kijang Innova ini tipe terbaru ini, tampaknya, juga bertujuan untuk menghadang kehadiran pesaing-pesaing baru Innova. Misalnya, Kijang Innova sedang mendapat tantangan serius dari Honda Freed, mobil jenis MPV keluaran PT Honda Prospect Motor (HPM).
Penjualan mobil yang juga mampu menampung tujuh penumpang ini terus meningkat sejak diluncurkan pada bulan Juni 2009 lalu. Daftar tunggu Honda Freed saat ini masih sekitar tiga bulan.
Karena kewalahan melayani permintaan konsumen, HPM menaikkan produksi Freed sebesar 50% jadi 1.500 unit per bulan pada Juli lalu. Mereka juga meningkatkan kapasitas pabrik di Jawa Barat sebanyak 10.000 unit menjadi 60.000 unit per tahun mulai 2010.
Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual HPM Jonfis Fandy bilang, hingga akhir Agustus ini, pesanan Honda Freed telah mencapai 5.000 unit. Pada akhir Juli, jumlah pesanan baru 1.500 unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
