Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Daaz Bara Lestari Tbk (DAAZ) akan menambah armada baru sebagai strategi untuk meningkatkan kinerja perseroan pada tahun 2026.
Chief Investor Relation DAAZ, Yulianti menjelaskan, DAAZ tengah menanti kedatangan tiga set tugboat (kapal tunda) dan barge (kapal tongkang). Selain itu, perseroan juga tengah membangun aset berupa 2 unit Self-Propelled Oil Barge (SPOB) atau kapal pengangkut minyak dan bahan cair lainnya, juga satu kapal tongkang minyak.
“Ekspektasi kami, delivery daripada aset-aset tersebut akan diterima di tahun 2026,” ungkap Yulianti dalam paparan publik, Kamis (27/11/2025).
Baca Juga: Jaga Kinerja, Daaz Bara Lestari (DAAZ) Tambah Sepuluh Unit Kapal
Yulianti bilang, modal dari pembangunan dan pengadaan armada tersebut berasal dari penerbitan Obligasi I PT Daaz Bara Lestari Tahun 2025 senilai Rp 500 miliar pada Juli 2025 lalu.
Sebanyak 62,5% akan dialokasikan pada anak usaha DAAZ, PT Aserra Logistik Indonesia, untuk pembangunan dua unit SPOB dan tiga set tug dan barge.
Lalu, sebesar 21,2% bakal dipakai untuk modal kerja PT Bara Makmur Dwitama dalam bisnis perdagangan batu bara, sedangkan 16,3% mengalir ke PT Indo Lautan Energi untuk membangun satu tongkang minyak dan pembelian bahan bakar solar.
Direktur DAAZ, Muljanto menimpali, agenda ekspansi tersebut telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 27 juta dari yang dianggarkan untuk tahun 2025-2026 sebanyak US$ 90 juta.
Muljanto juga mengungkapkan bahwa DAAZ saat ini tengah mengikuti sejumlah tender. Meski belum merinci, perseroan masih menunggu hasil pengumuman tender tersebut.
“Selain itu kita juga telah mendapatkan beberapa customer baru untuk kegiatan eksplorasi di Pulau Obi dan di Halmahera,” terangnya.
Baca Juga: Dorong Pertumbuhan Bisnis, DAAZ Rilis Obligasi Senilai Rp 500 Miliar
Meski demikian, DAAZ juga mengakui bisnisnya tak terlepas dari tantangan. Terutama melemahnya permintaan batubara global, berkurangnya ketersediaan pasokan solar, penurunan tarif angkutan laut, dan berkurangnya aktivitas pertambangan.
Namun, DAAZ akan menghadapi tantangan tersebut melalui efesiensi biaya operasional, membuka peluang kerjasama dengan penambang nikel baru, diversifikasi pemasok batubara, serta pengembangan armada logistik dan investasi alat berat, termasuk penambahan armada baru di tahun 2026.
“Di samping itu, kita akan memperluas jaringan distribusi dan ada rencana untuk ekspansi depo yang kita miliki, kemudian kita akan menambah storage lagi di tahun ke depan,” terang Muljanto.
Dengan langkah ekspansi tersebut, perseroan tetap optimistis dapat terus memperkuat bisnisnya di tengah tekanan industri.
Selanjutnya: Pemerintah Optimistis Ekonomi Kuartal IV 2025 Tumbuh 5,6%
Menarik Dibaca: Promo Berhadiah Indomaret 27 November-10 Desember 2025, Cokelat Beli 1 Gratis 1
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News












