kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tambah armada rental, Adi Sarana (ASSA) raih pinjaman Rp 1 triliun dari Bank Mandiri


Senin, 04 Mei 2020 / 19:42 WIB
Tambah armada rental, Adi Sarana (ASSA) raih pinjaman Rp 1 triliun dari Bank Mandiri
ILUSTRASI. Call center assa rent di Jakarta. KONTAN/Muradi/2014/07/10


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk terus berupaya mengembangkan usaha bisnis rentalnya. Pada Kamis (30/4) lalu, emiten berkode saham “ASSA” ini baru saja menandatangani Perjanjian Kredit dengan PT Bank Mandiri Tbk atas fasilitas kredit sebesar Rp 1 triliun dengan jangka waktu 18 bulan untuk pembelian unit kendaraan rental baru.

“Ini menunjukkan kepercayaan bank bagi bisnis ASSA karena bank pasti lebih hati-hati di masa pandemi covid-19 ini,” kata Presiden Direktur ASSA, Prodjo Sunarjanto kepada Kontan.co.id pada Senin (4/5).

Baca Juga: Wabah corona pengaruhi aktivitas lelang mobil Adi Sarana Armada (ASSA)

Sedikit informasi, tahun ini ASSA memang berencana menambah sebanyak 7.000 unit kendaraan baru untuk disewakan kepada pelanggan. Rencana ekspansi ini diperkirakan akan memakan dana sebesar Rp 1,4 triliun. Adapun hingga Maret 2020 lalu, ASSA sudah merealisasikan pembelian dan peremajaan terhadap 2.000 unit lebih.

Prodjo berujar, agenda pembelian unit kendaraan baru bertujuan untuk menggantikan kendaraan yang memang sudah waktunya untuk diganti serta mengantisipasi bila ada kemungkinan kenaikan permintaan jasa sewa. Ini merupakan agenda rutin yang memang selalu dilakukan oleh ASSA.

Menurut Prodjo, opsi pendanaan eksternal melalui fasilitas kredit dari perbankan merupakan pilihan yang paling cocok untuk membiayai pengembangan usaha bisnis rental ASSA. Pasalnya, dengan cara itu, penarikan dapat dilakukan sewaktu-waktu apabila terdapat penyewa jangka panjang yang menjanjikan. Dus, ASSA tidak perlu menanggung dana yang besar apabila fasilitas tidak digunakan.

Sebaliknya, opsi pendanaan eksternal lain seperti misalnya penerbitan obligasi dinilai kurang cocok untuk dijadikan pilihan saat ini.

Baca Juga: Ini penyebab laba Adi Sarana Armada (ASSA) tahun 2019 tertekan

“Kalau dengan menerbitkan obligasi, kita tarik dananya sekaligus dan rutin mengeluarkan biaya sementara pemakaiannya belum tentu sekaligus,” terang Prodjo.

Per 31 Desember 2019 lalu, total liabilitas ASSA tercatat sebesar Rp 3,51 triliun. Angka ini terdiri atas liabilitas jangka panjang sebesar Rp 2,27 triliun dan liabilitas jangka pendek sebesar Rp 1,24 triliun. Sementara itu, total ekuitas ASSA per 31 Desember 2019 tercatat Rp 1,33 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×