kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.835   40,00   0,24%
  • IDX 6.679   65,44   0,99%
  • KOMPAS100 965   12,40   1,30%
  • LQ45 750   8,15   1,10%
  • ISSI 212   1,80   0,86%
  • IDX30 390   4,00   1,04%
  • IDXHIDIV20 468   2,84   0,61%
  • IDX80 109   1,41   1,31%
  • IDXV30 115   1,81   1,60%
  • IDXQ30 128   1,06   0,84%

Tambah dua pabrik, Omron rogoh dana Rp 170 miliar


Kamis, 04 Desember 2014 / 10:54 WIB
Tambah dua pabrik, Omron rogoh dana Rp 170 miliar
ILUSTRASI. Medco Energi Internasional (MEDC) telah menetapkan nilai tukar yang akan digunakan sebagai acuan konversi dalam pembagian dividen.


Reporter: Benedictus Bina Naratama | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Perusahaan komponen elektronik asal Jepang PT Omron Manufacturing of Indonesia berencana memperbesar bisnis di Indonesia. Perusahaan akan menambah investasi Rp 170 miliar untuk membangun dua pabrik sampai tahun 2020.

Jika kedua pabrik ini selesai dibangun, maka kapasitas produksi perusahaan ini naik 2,5 kali lipat. "Nilai investasi ini hanya untuk infrastruktur saja, belum termasuk mesin dan sumber daya manusia," kata Irawan Santoso, Presiden Direktur Omron Manufacturing of Indonesia Rabu (3/12).

Untuk diketahui, saat ini perusahaan telah memiliki pabrik yang memproduksi 160 juta komponen elektronik per tahun. Diantara jenis komponen elektronik yang diproduksi Omron adalah; adalah relays, switches, sensors.

Penambahan pabrik pertama ditargetkan rampung akhir tahun 2015. Sedangkan penambahan pabrik kedua ditargetkan rampung akhir tahun 2017. Dengan beroperasinya kedua pabrik baru, kapasitas produksi perusahaan ini  akan bertambah 2,5 kali lipat atau menjadi 400 juta komponen per tahun.

Yoshihito Yamada, President Director and Chief Executive Officer (CEO) Omron Corporation bilang, tahun 2020, Indonesia akan menjadi basis produksi Omron di Asia. Saat ini, Omron memiliki pabrik di China dan Jepang.

Dari wilayah Asia Pasifik, Omron mencatat penjualan tahun 2013 senilai US$ 700 juta, atau 9,3% dari total pendapatan perusahaan US$ 7,50 miliar. Adapun untuk Indonesia, Omron mengantongi pendapatan senilai US$ 121,80 juta. Sekitar 80% dari penjualan itu berasal ekspor dan 20% dari penjualan domestik.

Adapun segmen penjualan Omron di Indonesia adalah; 60% untuk komponen elektronik seperti TV, kulkas, AC, laptop dan lain-lain. Sebesar 20%-25% komponen elektronik industri, dan 5% penjualan elektronik otomotif. "Kalau pabrik baru kami sudah jalan, produksi komponen elektronik otomotif kami akan naik," kata Irawan. 

Untuk bahan baku produksi, perusahaan masih mengandalkan impor dari Jepang. Untuk beroperasi di Indonesia, Omron memiliki tiga anak usahanya, yaitu; PT Omron Manufacturing of Indonesia, PT Omron Electronics dan PT Omron Healthcare Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×