Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia Tbk. (GIAA), Wamildan Tsani Panjaitan mengemukakan sumber pandanaan untuk membeli 50 pesawat Boeing dari Amerika Serikat (AS) sebagai salah satu tindak lanjut dari penurunan tarif resiprokal sebesar 32% menjadi 19%.
Wamildan mengatakan sumber pendanaan berasal dari dana pinjaman Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) yang telah diberikan pada 23 Juni 2025 lalu, sebesar Rp 6,65 triliun dan juga berasal dari dana internal.
"Terkait sumber pendanaan untuk pembelian pesawat tersebut sejalan dengan rencana penyehatan keuangan Perseroan sebagaimana tertuang dalam rancangan restrukturisasi dalam rangka penyehatan Perseroan yang telah disetujui oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia yang sebelumnya telah mendapatkan persetujuan dari Presiden Republik Indonesia tanggal 23 Juni 2025 serta Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 30 Juni 2025," jelas Wamildan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, (21/07).
Baca Juga: Garuda Didorong Beli 50 Boeing, Ini Risiko Skema Pendanaan Menurut Ekonom
Dalam keterangannya, Wamildan mengatakan pihaknya dan Boeing tengah melakukan komunikasi secara intensif untuk membahas detail kebutuhan armada yang sesuai dengan pangsa pasar Perseroan.
"Rencana pembelian pesawat tersebut merupakan salah satu langkah strategis jangka panjang dalam upaya penyehatan perseroan melalui transformasi bisnis dengan penguatan armada dan optimalisasi jaringan penerbangan dalam 5 (lima) tahun ke depan" tambahnya.
Selain itu, Perseroan ungkapnya juga secara paralel tengah menjalin komunikasi dengan sejumlah pihak pemberi dana potensial.
Pembelian pesawat tersebut tambah dia, dinilai akan menunjang transformasi bisnis perseroan dari aspek network dan fleef melalui rasionalisasi jaringan rute yang yang didasari pada profitability uplift potential dan strategic network.
Baca Juga: Garuda Indonesia Buka Suara Soal Impor Pesawat Boeing dari AS
"Serta ekspansi armada yang align dengan permintaan market dengan tetap menjaga efisiensi atas operating cost, yang diharapkan dapat mengoptimalkan pendapatan Perseroan," jelasnya.
Komunikasi antara Garuda dan Boeing saat ini tengah dilakukan secara intensif untuk membahas lebih komprehensif terkait detail kebutuhan armada yang sesuai dengan pangsa pasar perseroan.
"Termasuk terkait dengan waktu pesawat Hal ini juga mempertimbangkan dari sisi kesiapan Boeing untuk menyediakan tipe pesawat yang dibutuhkankan oleh perseroan," tutupnya.
Baca Juga: Airlangga Beberkan Perkembangan Rencana Garuda Beli 50 Pesawat Boeing
Selanjutnya: Apakah Bubur Kacang Hijau Bagus untuk Dikonsumsi saat Diet atau Tidak? Ini Jawabannya
Menarik Dibaca: Ethereum Unjuk Gigi Dekati US$ 4.000, Ada Institusi dan Trump Gencar Beli
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News