Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten telekomunikasi, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) terus mendorong penambahan jaringan di tahun 2024. Pihaknya menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) berkisar Rp 1,5 triliun-Rp 2 triliun untuk menjalankan agenda ekspansi tersebut.
Presiden Direktur Smartfren Telecom Merza Fachys mengungkapkan, di tahun depan FREN berencana menganggarkan capex berkisar Rp 1,5 triliun hingga Rp 2 triliun. Capex tersebut utamanya digunakan sebagai modal untuk membangun jaringan baru ke berbagai wilayah di Indonesia.
“(Capex) itu untuk bangun jaringan yang utama, sebagai perusahaan telekomunikasi capex dibutuhkan untuk pengembangan jaringan yang lebih luas dan lebih bagus,” ungkap Merza, dalam Paparan Publik, pada Jumat (24/11).
Manajemen FREN berencana membangun setidaknya 2.000 BTS (base transceiver station) tahun depan. Namun tak menutup kemungkinan penambahan BTS tersebut bisa mencapai 3.000 BTS , seiring dengan kebutuhan pasar.
Baca Juga: Integra Indocabinet (WOOD) Menanti Pemulihan Pasar Furnitur AS
FREN belum merilis realisasi penambahan jaringan hingga periode September 2023. Adapun, per semester I-2023, FREN sudah memiliki 46.000 BTS dan sudah tersedia di 288 kota yang ada di Indonesia.
Jika diperinci, 2.000 lebih BTS dibangun di Pulau Jwa dan Jabodetabek selama semester I-2023. Sedangkan sisanya dikembangkan di luar pulau Jawa, yakni Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
“Kalau dilihat setengah tahun pertama tahun ini kami menambah jumlah BTS sekitar 500 BTS di luar Jawa. Kami juga perkuat jaringan di Jawa dan Jabodetabek sekitar 2.000 bts,” jelasnya.
Terkait dengan wilayah sasaran pengembangan jaringan, Merza menjelaskan bahwa FREN memfokuskan penambahan jaringan di area-area yang potensial, seperti kebutuhan kapasitas dan juga penggunaan data di area tersebut yang cukup pesat kenaikannya.
“Jadi betul-betul kami arahkan investasi ke wilayah yang akan menyumbang ke perusahaan. Kalau jatuhnya lebih banyak di jawa, ya itu resultnya,” tutur Merza.
Dengan adanya agenda ekspansi tersebut, Merza tentu berharap akan berpengaruh terhadap bisnis FREN secara keseluruhan. Pihaknya mengincar capaian bisnis yang lebih baik di tahun 2024.
Adapun, hingga semester I-2023, FREN mencetak pendapatan usaha sebesar Rp 5,56 triliun. Angka ini naik tipis 1,98% year on year dibandingkan Rp 5,45 triliun pada posisi yang sama tahun lalu.
Namun sayang, FREN harus menanggung rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga Rp 543,20 miliar. Padahal, sebelumnya FREN masih membukukan laba bersih hingga Rp 54,60 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News